Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Cek kualitas beras bantuan, Dinas Sosial P3A Kota Banjar, Jawa Barat, bersama aparat penegak hukum dari pihak kepolisian dan kejaksaan, mendatangi Gudang Bulog Banjar di Jalan Husein Kartasasmita, Kamis (19/08/2021).
Kadis Sosial P3A Kota Banjar, Suryamah, melalui Sekretaris Dinsos, Yudi Permadi mengatakan, pengecekan tersebut guna memastikan kualitas beras medium yang akan disalurkan untuk program BPNT non PKH.
Saat melakukan cek kualitas beras bantuan, pihaknya menggunakan alat khusus yang meliputi pengukuran kadar air. Serta kualitas beras agar memenuhi standar kelayakan saat pendistribusian.
“Karena ini beras medium, kami ambil uji kelayakan. Tadi kami cuma ambil sampling saja, jadi tidak seluruhnya,” terang Yudi Permadi kepada HR Online, usai melakukan pengecekan.
Ia juga mengatakan, pengecekan tersebut rencananya untuk BPNT non PKH yang pendistribusiannya akan berlangsung pada bulan ini.
Sedangkan, untuk keluarga penerima manfaat (KPM) yang akan mendapatkan bantuan dari program BPNT non PKH ini jumlahnya mencapai 13 ribu KK. Masing-masing KPM akan menerima 10 kilogram beras.
Baca Juga : Kelurahan Banjar Tanggapi Laporan Warga yang Tidak Terima BPNT
Pihaknya pun mempersilahkan kepada warga masyarakat, apabila dalam penyaluran beras bantuan tersebut terdapat beras yang masuk kategori tidak layak karena kualitasnya jelek. Masyarakat bisa menyampaikan agar nanti dilakukan penggantian.
“Kami sudah membuat kesepakatan dengan Bulog. Jika ada beras yang kualitasnya jelek, silahkan bisa melapor agar langsung mendapat penggantian,” ujar Yudi.
Bantuan JPS di Kota Banjar Belum Terealisasi
Sementara itu, Kabid. Pemberdayaan Sosial dan Fakir Miskin Dinsos Kota Banjar, Ina Rosnidar Suhliya, menambahkan, terkait bantuan JPS (Jaring Pengaman Sosial) dari Pemkot Banjar.
Ia mengatakan, bantuan JPS untuk masyarakat terdampak PPKM sebanyak 5.150 KPM, saat ini belum bisa terealisasi.
Hal itu karena pihaknya sampai sekarang masih menyelesaikan proses finalisasi teknis penyaluran bantuan JPS nanti di lapangan.
“Untuk sementara ini yang sudah berjalan baru bantuan bagi warga isolasi mandiri yang sekarang dialihkan untuk warga isolasi terpusat,” imbuhnya. (Muhlisin/R3/HR-Online)
Editor : Eva