Berita Ciamis (Harapanrakyat.com),- Situs Singanagara Werasari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, ini ternyata cukup terkenal. Banyak warga asal luar daerah datang untuk berziarah.
Situs ini merupakan area makam keturunan Raja Galuh yakni Raden Syahid Wijaya Kusuma atau terkenal dengan sebutan Singanagara.
“Jadi lokasi pemakaman ini luasnya 350 bata. Disini ada makam orang penting dan juga bersejarah, beliau merupakan keturunan Raja Galuh,” ujar Yuyu Hidayat (58), tokoh masyarakat setempat.
Konon selain makam Raden Syahid, pada Situs Singanagara Werasari ini ada lima makam pengawalnya. Bahkan ada beberapa kuburan hewan peliharaannya, yakni macan, ayam bekisar dan kucing.
Menurut Yuyu, situs ini sangat penting bagi Desa Werasari. Sebab, banyak tokoh penting terdahulu disemayamkan di lokasi tersebut. Seperti Eyang Apidin yang merupakan Kepala Desa Werasari terdahulu, yang sebelumnya bernama Desa Cigagah. Ada juga makam Arisah dan Arziam, anak dari Eyang Apidin. Selain itu terdapat makam seorang pengembara dari Banten yakni Eyang Tua Baros.
Yuyu menegaskan Situs Pemakaman Singanagara Werasari ini sudah ada sejak lama sekitar tahun 1500-an.
“Uniknya pada area pemakaman ini tidak ada rumput yang tumbuh. Jadi saya tidak pernah membersihkannya karena sudah bersih,” ungkapnya.
Konon, pada zaman dulu Singanagara ini terkenal dengan kesaktiannya. Sehingga kini banyak peziarah yang datang dari luar Ciamis. Yuyu pun mengaku heran, orang yang datang berasal dari Sidoarjo, Madiun, Sumatera dan daerah lain.
“Informasinya dari mulut ke mulut, lalu mereka datang berziarah ke lokasi ini dan berdoa,” katanya.
Sementara itu, Suratman, Kaur Umum Desa Werasari membenarkan Situs Pemakaman Singanagara Werasari ini memiliki sejarah yang merupakan keturunan Raja Galuh. Namun lokasi ini memerlukan penataan agar peziarah betah dan nyaman.
“Ini bisa menjadi salah satu potensi destinasi wisata religi yang bisa menjadi PAD. Tapi perlu adanya penataan terlebih dulu. Kami berharap ada perhatian Daeri pemerintah daerah untuk melakukan pengembangannya,” ucapnya. (Dadang2/R9/HR-Online)
Editor: Dadang