Rukun ibadah haji bagi setiap muslim yang sedang menjalankannya wajib untuk mengetahuinya. Apalagi sesuai namanya, rukun sangat penting dan apabila meninggalkannya menjadi tidak sah ibadahnya.
Antara rukun dan wajib memang biasanya sama, namun dalam masalah haji memiliki makna yang berbeda.
Rukun dalam hal ini rangkaian ibadah haji yang tidak boleh ditinggalkan, sehingga harus terlaksana dan tidak bisa menggantinya dengan dam atau menyembelih binatang.
Sedangkan wajib adalah sesuatu yang perlu dikerjakan, akan tetapi sahnya tidak bergantung atasnya dan boleh menggantinya dengan dam.
Jadi perbedaan keduanya sangat terlihat dan perlu kita pahami agar tidak salah saat melaksanakan ibadah di tanah suci ini.
baca juga: Syarat Wajib Haji yang Harus Terpenuhi, Berikut Ini Penjelasannya
Beberapa Rukun Ibadah Haji
Sesuai dengan ketentuan dari ajaran Islam, setiap orang yang mampu melaksanakan ibadah ini maka harus mengetahui beberapa rangkaian wajib yang tidak boleh tertinggal. Berikut rukunnya:
baca juga: Tata Cara Menyembelih Hewan Qurban Menurut Tuntunan Syariat Islam
Ihram
Saat akan memulainya, seseorang wajib hukumnya memantapkan niat untuk melaksanakan haji.
Bahkan, saat menjalankan umrah pun juga demikian sebagaimana saat akan melaksanakan sholat lima waktu, yakni mengawalinya dengan niat.
baca juga: Puasa Arafah dan Tarwiyah Beserta Bacaan Niat dan Keutamaannya
Wukuf di Padang Arafah
Wukuf yang berarti hadir di Arafah ini pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan mulai tergelincirnya matahari sekitar waktu dzuhur pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga terbit fajah atau menjelang Subuh 10 Dzulijjah.
Maksud dari rukun ibadah haji yang satu ini adalah jamaah harus berada di lokasi tersebut dengan waktu yang telah ditentukan di atas.
Maka dari itu, bila tidak datang pada waktu tersebut maka hukum hajinya menjadi tidak sah.
Tawaf
Mengelilingi Ka’bah juga menjadi bagian yang sangat penting. Saking pentingnya bila tidak mengerjakannya menimbulkan tidak sahnya haji.
Untuk tawaf yang satu ini bernama thawaf ifadhah. Sedangkan untuk syaratnya antara lain jamaah harus menutup aurat, suci dari hadas kecil dan besar, posisi Ka’bah dari orang yang sedang berkeliling sebelah kiri.
Selain itu, syaratnya adalah untuk memulai tawaf hendaknya dari Hajar Aswad, thawafnya sebanyak 7 kali dan sebaiknya di dalam masjidil haram.
Ada beberapa jenis thawaf yang perlu Anda tahu, antara lain tawaf qudum atau ketika baru sampai masjidil haram. Ini sebagai bagian sembahyang tahiyyatul masjid.
Selanjutnya tawaf ifadhah yang menjadi rukun ibadah haji. Kemudian thawaf wada’ atau ketika akan meninggalkan Makkah.
Kamudian Tawaf Tahallul atau penghalalan barang yang haram karena ihram. Lalu thawaf nazar yang mana ketika seseorang sudah bersumpah akan melakukannya dan yang terakhir adalah tawaf sunat.
Sa’i
Lari-lari kecil di antara dua bukit Shafa dan Marwa ini menjadi bagian penting yang tidak boleh sampai tertinggal ketika menjalankan ibadah haji.
Adapun syaratnya, hendaknya jamaah memulainya dari Shafa dan berakhir di Marwa dan berlangsung sebanyak 7 kali.
Untuk penghitungannya adalah dari Shafa ke Marwa satu kali, dan dari Marwa ke Shafa juga satu kali hingga seterusnya.
Sementara itu, pelaksanaan Sa’i ini hendaknya sesudah thawaf rukun maupun qudum.
Tahallul
Mencukur atau menggunting rambut. Ibadah yang satu ini memiliki makna yang begitu dalam, yakni melepaskan diri dari berbagai larangan ihram.
Selain itu, sebagai simbol membersihkan dari hal-hal yang kotor, seperti hati maupun pikiran yang tidak ada manfaatnya.
Menertibkan Rukun
Maksud dari yang satu ini adalah mendahulukan sesuatu di antara rukun-rukun ini, seperti niat lebih dulu dari yang lain, kemudian hadir di Padang Arafah lebih dulu dari tawaf dan cukur hingga selesai rukunnya.
Demikian rukun ibadah haji yang sangat penting untuk kita laksanakan agar ibadahnya bisa sah sesuai ajaran agama Islam. (Muhafid/R6/HR-Online)
