Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- PPKM Darurat Kota Banjar, Jawa Barat, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah Perdagangan dan Industri (KUKMP) Kota Banjar, belum merealisasikan Jaring Pengaman Ekonomi (JPE) untuk membantu para pelaku usaha kecil.
Bantuan modal usaha yang bersumber dari APBD Kota Banjar tersebut masih menunggu proses verifikasi validasi data penerima bantuan. Serta distribusi Jaring Pengaman Sosial (JPS).
Kadis KUKMP Kota Banjar, Edi Herdianto, melalui Kabid UMKM, Tatang Nugraha, mengatakan, penyaluran bantuan modal usaha untuk membantu para pelaku usaha kecil rencananya baru akan mulai pada Agustus mendatang.
“Belum distribusi. Kami masih menunggu setelah nanti ada distribusi jaring pengaman sosial. Sementara ini BPUM yang sudah berjalan,” kata Tatang Nugraha kepada HR, Selasa (14/07/2021).
Lanjut Tatang, perihal bantuan dari program JPE harus menunggu penyaluran JPS. Karena menurutnya saat PPKM Darurat ini yang lebih mendesak untuk membantu kebutuhan warga masyarakat, selain bantuan modal yaitu bantuan sosial.
Sehingga, apabila penyaluran bantuan modal usaha JPE berlangsung pada saat PPKM Darurat ini, pihaknya khawatir nantinya kurang efektif dan kurang maksimal dalam pemanfaatannya.
Adapun jumlah penerima bantuan pada program JPE yang sudah terdata pada DKUKMP Kota Banjar ada sebanyak 930 pelaku usaha. Untuk alokasi anggaran yang dikucurkan sebesar Rp 1 miliar.
“Jadi belum adanya distribusi itu agar nantinya bantuan modal usaha ini bisa tepat sasaran dan tepat guna. Adapun jumlah penerima tersebut, kami menyesuaikan dengan anggaran yang ada,” jelas Tatang.
Baca Juga : Pemkot Banjar Siapkan Jaring Pengaman Sosial PPKM Darurat
BLT Dana Desa di Kota Banjar Masih Berjalan
Terpisah, Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa Kesatuan Bangsa dan Politik (DPMD Kesbangpol) Kota Banjar, H. Sahudi, mengatakan, untuk bantuan langsung tunai (BLT) dari anggaran Dana Desa (DD) selama masa PPKM Darurat di Kota Banjar ini masih terus berjalan.
Bahkan, dari total anggaran yang dialokasikan sebanyak Rp 5 miliar untuk bantuan tunai dari anggaran dana desa, sudah terealisasi sebesar Rp 2 miliar lebih. Atau sudah terserap sekitar 40 persen dari anggaran yang dialokasikan.
“Untuk bantuan dari desa sejauh ini setiap bulan kami masih distribusi. Sampai sekarang sudah hampir 50 persen yang kami salurkan,” kata Sahudi.
Ia menyebutkan, untuk jumlah sasaran penerima manfaat program bantuan tunai tersebut sebanyak 1.600 penerima manfaat. Tersebar di setiap desa se-Kota Banjar.
Rencananya, kata Sahudi, anggaran yang belum tersalurkan sebanyak 60 persen untuk membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19 dari anggaran DD. Pendistribusiannya akan berlangsung setiap bulan hingga akhir tahun. Atau sampai bulan Desember mendatang.
“Untuk BLT Dana Desa, insya Allah aman. Masih ada sekitar 60 persen yang akan dialokasikan sampai akhir bulan Desember mendatang,” terang Sahudi. (Muhlisin/R3/HR-Online)