Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Seorang pasien non Covid-19 dengan gejala sesak napas sempat terlantar dan kepanasan di halaman parkir depan IGD Rumah Sakit Umum Dadi Keluarga (RSU DK) Ciamis, Jawa Barat, Kamis (22/7/2021).
Pasien tersebut terlantar karena stok oksigen di RSU DK terbatas, dan hanya untuk melayani pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Pantauan HR Online, pasien yang berasal dari Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, beberapa jam harus terlantar di atas mobil bak. Kondisi pasien non Covid-19 tersebut terlihat lemas dan sangat membutuhkan pertolongan medis.
Salah seorang anggota keluarga pasien mengungkapkan, bahwa ia sudah membawa pasien ke beberapa rumah sakit. Akan tetapi, pihak rumah sakit tidak bisa menangani dengan alasan tidak ada stok oksigen untuk pasien luar dari Covid-19.
“Sehingga kami dari pihak keluarga memutuskan untuk ke RSU Dadi Keluarga,” ungkapnya kepada HR Online, Kamis (22/7/2021).
Baca Juga : RSUD Ciamis Tak Berikan Pelayanan Pasien yang Butuh Oksigen
Namun menurut petugas jaga IGD, rupanya pihak RSU DK juga tidak berbeda dengan rumah sakit lain, yang sama mengalami keterbatasan oksigen.
“Setelah beberapa jam menunggu dan tidak membuahkan hasil, akhirnya kami berinisiatif mencari rumah sakit lainnya, dan berharap pasien bisa ditangani dengan baik,” singkatnya.
Penjelasan RSU Dadi Keluarga Ciamis Terkait Pasien Non Covid-19 Terlantar
Sementara itu, Direktur RSU DK, dr. H Muhamad Iqbal menegaskan, bahwa stok ketersediaan oksigen masih bisa untuk beberapa hari kedepan. Sehingga, pihaknya masih bisa menerima pasien umum lainnya yang memiliki gejala sesak napas.
“Kita mengakui memang untuk stok tabung oksigen sangat terbatas. Namun untuk liquid atau cairan oksigen beberapa hari kedepan insyaAllah masih aman,” tegasnya kepada HR Online, Kamis (22/7/2021).
Sedangkan terkait pasien non Covid-19 yang sempat terlantar tersebut, pihaknya akan mengecek secara langsung kebenarannya. Pasalnya, memang untuk pasien yang menggunakan oksigen, ada prosedur yang harus ditempuh sebelum dilakukan perawatan.
“Memang untuk pelayanan oksigen kita lebih konsen atau prioritas utama kepada pasien Corona. Akan tetapi untuk pasien non Covid-19, kita masih bisa melayani,” jelasnya. (Fahmi/R5/HR-Online/Editor : Adi Karyanto)