Berita Banjar,(harapanrakyat.com),- Seorang pria dengan gangguan jiwa atau ODGJ di Kota Banjar, Jawa Barat, tinggal di dalam ruangan jeruji besi dengan kaki terikat rantai.
Hal ini membuat sejumlah pihak prihatin, termasuk relawan di Kota Banjar.
Pada Rabu (28/7/2021), sejumlah relawan melakukan evakuasi terhadap ODGJ yang menjalani kurungan di rumahnya tersebut.
Diketahui, ODGJ tersebut bernama Hartono (33), warga Dusun Kedung Waringin, Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, mengalami gangguan kejiwaan sudah berjalan selama tujuh tahun.
Ayah dari pria tersebut, Adman (66), mengatakan, anaknya mulai mengalami gangguan kejiwaan sejak tahun 2014 lalu dengan melakukan pengrusakan terhadap rumahnya dan sepeda motor.
“Pertamanya itu anak saya tiba-tiba ngamuk sampai ngerusak rumah dan membakar sepeda motor. Tanpa tahu penyebabnya,” kata Adman kepada HR Online.
Menurut Adman, selain melakukan pengrusakan, anaknya yang mengalami gangguan kejiwaan itu pernah memukul ibunya hingga meninggal dunia.
“Tahun 2015 itu bahkan yang paling parah ibunya dipukuli sampai meninggal dunia, saya juga sering kena pukul kalau tidur malam. Makanya dibuatkan ruangan dengan jeruji besi,” tambahnya.
Baca Juga: Juru Parkir di Kota Banjar Didaftarkan Program BPJS Ketenagakerjaan
Jadi ODGJ Usai Pulang dari Jakarta ke Kota Banjar
Berdasarkan informasi, lanjut Adman, sebelum mengalami gangguan kejiwaan anaknya sempat berguru bersama pamannya di DKI Jakarta.
“Katanya dulu dia itu berguru sama pamannya di Jakarta. Saya nggak tau berguru untuk kekebalan atau apa, saya taunya sudah jadi begini,” paparnya.
Adman berharap, dengan adanya relawan yang membawa anaknya untuk diobati, bisa kembali sehat seperti sedia kala.
“Mudah-mudahan dengan adanya bantuan dari relawan ini untuk membantu mengobati anak saya bisa pulih lagi kejiwaannya,” harapnya.
Sementara itu, relawan Bakti Asih, Kota Banjar Yeni Astuti, mengatakan, ODGJ tersebut akan dirujuk ke RSUD Banyumas untuk mendapatkan perawatan medis.
“Kita rujuk ke Banyumas, supaya bisa ditangani secara medis dan berharap bisa cepat sembuh,” kata Yeni.
Pantauan HR Online, meskipun pria tersebut seringkali melakukan pengrusakan dan pemukulan, namun, saat dievakuasi berlangsung, pria tersebut menunjukan sikap yang tenang dan tidak berontak. (Sandi/R8/HR Online)
Editor: Jujang