Moderna menjadi vaksin terbaru yang belum lama ini tiba di Indonesia. Vaksin tersebut merupakan produksi dari negara Amerika Serikat.
Menteri Kesehatan yakni Budi Gunadi Sadikin menyampaikan terkait kegunaan vaksin tersebut. Yakni sebagai program vaksinasi masyarakat Indonesia serta suntikan ketiga atau booster untuk tenaga di bidang kesehatan.
Hal tersebut ia sampaikan lewat keterangan pers secara virtual dalam penyamputan kedatangan vaksin hingga 3 juta dosis. Menkes mengungkap jika Moderna mempunyai efikasi yang begitu tinggi. Juga terbukti ampuh dalam penekanan laju terkait penularan Corona di kawasan Amerika Serikat.
Kelebihan Dan Efek Samping Moderna Untuk Covid
Negara Indonesia sudah menerima vaksin Moderna dengan jumlah tepat 3.000.060 dosis. Penerimaan tersebut menjadi pengiriman vaksin Amerika Serikat ini dalam tahap pertama. Vaksin yang Indonesia dapatkan lewat Covax Facility menjadi program bersama guna mendukung akses dalam hal penanggulangan wabah Covid-19.
Berdasarkan komunikasi Pemerintah Indonesia dengan sejumlah kolega dari Amerika Serikat, negara AS memiliki komitmen memberikan dosis vakisn kepada tanah air hingga 4.500.160 dosis. Karena memiliki basis mRNA, vaksin ini membutuhkan teknologi penyimpanan yang berbeda.
Perbedaannya berdasarkan jenis vaksin platform inactivated virus yang sudah mendapatkan EUA sebelumnya. Vaksin tersebut memerlukan sarana penyimpanan dengan suhu – 20 derajat Celsius. Karena itulah vaksin ini diserahkan ke negara Indonesia dengan teknologi penyimpanan serta distribusi.
Berdasarkan hasil pengujian klinis fase ketiga di tanggal 20 November tahun 2020 lalu, tingkat efikasi vaksin tersebut menunjukan angka hingga 94,1 persen. Tingkatan sebesar itu mereka ujikan kepada kelompok usia mulai dari 18 sampai 65 tahun.
Sementara itu saat pemberian vaksi kepada di atas umur 65 tahun, tingkat efikasinya menurun jadi 86,4 persen. Hasil uji fase ketiga juga menyatakan jika vaksin ini aman bagi kelompok warga dengan penyakit penyerta atau komorbid.
Adapun penyakit penyerta itu antara lain jantung, diabetes, HIV, paru kronis, obesitas berat serta lever hati. Selain itu vaksin ini juga memiliki sejumlah efek samping pasca penyuntikan. Efek sampingnya seperti nyeri baik di bekas suntikan, sendi, otot maupun kelelahan hingga pusing.
Keluhan-keluhan yang ada setelah pemberian vaksin Moderna mulai penerima rasakan pasca mendapat dosis kedua. Vaksin ini juga tersebut mampu menghasilkan antibody penawar kepada varian terbaru yakni Delta.
Prioritas Vaksin Untuk Nakes
Menkes menyampaikan jika vaksin Moderna yang baru datang ini akan mereka prioritaskan untuk tenaga kesehatan atau nakes. Sedangkan untuk masyarakat Indonesia, vaksin ini akan menjadi suntikan pertama beserta kedua.
Lebih lanjut, Menkes mengaku jika tenaga kesehatan mengalami tekanan yang begitu luar biasa. Apalagi sejak kemunculan gelombang kedua terkait penyebaran wabah Covid-19. Sehingga pihak pemerintah hendak memastikan nakes mendapat perlindungan secara maksimal.
Kemudian Menkes menyebut jika program vaksinasi di tanah air sudah berjalan cukup cepat belakangan ini. Data terakhir yang mereka dapatkan, vaksinasi sudah mencapai 50 juta suntikan. Sebagai catatan, penyapaian program vaksinasi dari pemerintah mencapat 10 juta suntikan pertama dalam kurun waktu 8 minggu.
Lalu 10 juta suntikan berikutnya berlangsung dalam 4 Minggu. Serta 10 juta suntikan terakhir sudah terlaksana dalam waktu 12 hari. Sementara itu, untuk pemberian dosis ketiga vaksin ini kepada tenaga kesehatan berdasarkan rencana akan berlangsung pada minggu depan.
Hal ini disampaikan oleh juru bicara terkait vakinasi Covid-19 yakni Siti Nadia Tirmizi pada hari Senin kemarin. Vaksin Moderna sendiri akan pemerintah pakai sebagai vaksinasi booster 1,47 untuk nakes.
Vaksin Yang Sudah Dapat Izin Dari BPOM
Kabar baik kini datang di tengah kondisi wabah corona yang mengalami peningkatan di Indonesia. Pasalnya vaksin Moderna dengan tingkat efikasi hingga 94 persen sudah mendapatkan izin penggunaan dari BPOM atau Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Sampai saat ini, vaksin tersebut berguna dalam program vaksinasi dari pemerintah. Kendati demikian bukan termasuk dalam program gotong royong maupun vaksinasi mandiri. Vaskin satu ini menjadi jenis yang pihak Amerika Serikat sumbangkan untuk Indonesia.
Bukan itu saja, para ahli juga yakin jika vaksin tersebut efektif dalam pencegahan sejumlah varian baru seperti Alpha, Beta, Gamma sampai Delta. Jenis vaksin satu ini juga aman untuk para ahli berikan kepada ibu hamil.
POGI atau Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia merekomendasikan vaksin itu untuk ibu hamil. Mereka menyarankan pemberian kepada ibu hamil dengan usia kehamilan di atas 12 minggu atau usia maksimalnya yakni 33 minggu.
Kendati demikian, BPOM belum memberikan pengumuman maupun keterangan resmi terkait vaksin tersebut aman untuk ibu hamil. Bukan hanya Moderna, terdapat jenis vaksin lain yang sudah mendapat rekomendasi untuk ibu hamil.
Jenis vaksin tersebut adaah Pfizer, Sinovac, Sinophars, serta AstraZeneca. Pemberian vaksin menjadi pertimbangan mengingat jumlah ibu hamil yang terinfeksi virus Corona tergolong cukup signifikan. Apalagi angka kematian pada ibu hamil yang terpapar virus Covid-19.
Kekhawatiran akan kian melonjaknya kematian pada ibu hamil karena virus menjadi isu yang POGI cermati. Terlebih hingga kini program vaksinasi serta prokes banyak pihak menilai menjadi langkah ampuh dalam pencegahan Covid-19.
Spesifikasi jenis vaksinasi ini merupakan vaksin yang terkandung mRNA serta tidak memakai virus hidup guna memicu respon dari imun tubuh. Sebaliknya, vaksin Moderna akan memberikan pengajaran pada sel tubuh tentang pembuatan protein sebagai pemicu respon dari imun.
IHSG Menguat, Kedatangan Vaksin Ini Jadi Sentimen Positif
Kedatangan vaksin Moderna rupanya juga berdampak positif dalam bidang ekonomi. IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan buka menguat dalam perdagangan di pagi hari tanggal 13 Juli ini. Tingkat menguatnya IHSG mencapai 0,37 persen pada angka level di 6.101.
Vicella TJin selaku Praktisi Pasar Modal memberikan pendapatnya terkait peningkatan IHSG. Ia menyampaikan jika kedatangan vaksin memunculkan optimisme baru untuk market. Karena dengan keberadaan vakin dapat membantu dalam hal pemulihan ekonom yang cenderung lebih cepat.
Sebab jika seseorang sudah mendapat vaksin dan terpapar Covid gejala yang ia timbulkan tidak begitu parah. Karena inilah pemerintah dari awal sudah mengusahakan terkait kedatangan vaksin. Hal tersebut Vicela Tjin sampaikan lewat acara bertajuk Market Opening IDX Channel yang berlangsung pada Selasa 13 Juli.
Lebih lanjut Vicella menjelasakan jika PPKM darurat yang mungkin mengalami perpanjangan terdapat prediksi memilik dampak kepada perekonomian di Indonesia. Dampak ekonomi tersebut akan berlangsung pada kuartal ketiga.
Vicella menjelaskan jika laporan keuangan di bulan Juli mulai keluar. Seharunya jika pada kuartal kedua hasilnya akan tergolong bagus. Akan tetapi dalam kuartal ketiga menjadi kekhawatiran pada sejumlah pihak.
Kemudian ia melanjutkan kalau terdapat kemungkinan seperti itu pergerakan pasar hingga sekarang masih menunggu dan melihat. Dengan begitu pergerakan IHSG masih bertahan di level berupa psikologis.
Hal ini lantaran pihak investor masih mau melihat tentang berapa lama lagi Covid-19 mewabah. Selain itu pengaruhnya juga terkait program vaksinasi pemerintah akan berdampak ataupun tidak.
Kendati demikian, banyak pihak berharap vaksin Moderna mampu membawa perubahan signifikan terkait angka penularan virus.