Keputihan yang normal merupakan hal yang lumrah terjadi pada kaum wanita. Ini merupakan proses alami yang berguna untuk menjaga kebersihan organ intim. Penting mengenal kondisi normal agar dapat segera mengatasi jika mengalami keputihan abnormal.
Keputihan, mengutip dari Wikipedia, merupakan proses sekresi vaginal yang normal terjadi pada wanita. Kondisi yang populer dengan sebutan fluor albus atau leukorea umumnya terjadi setiap bulan, khususnya menjelang menstruasi.
Sedangkan, menurut laman Smarter Health, keputihan merupakan cairan tidak normal yang keluar dari vagina, namun mempunyai fungsi yang penting dalam sistem reproduksi wanita.
Tubuh membuang dan mengeluarkan cairan ini karena berisi sel-sel yang telah mati dan bakteri. Oleh sebab itulah, keputihan berguna dalam mencegah infeksi sekaligus menjaga kebersihan bagian organ kewanitaan.
Pada dasarnya keputihan ada dua kelompok, yaitu jenis normal yang bersifat fisiologis dan keputihan abnormal yang patologis. Keputihan wajar adalah kondisi alamiah yang terjadi pada semua wanita untuk menjaga kebersihan dan kelembaban organ kewanitaan.
Keputihan abnormal merupakan keputihan yang menjadi indikasi ada sesuatu berbahaya pada organ intim atau kesehatan reproduksi wanita. Karena itu, wanita perlu mewaspadai keputihan abnormal karena merupakan infeksi penyakit.
Baca Juga : Penyebab Penyakit Keputihan Abnormal yang Wajib Diwaspadai
Ciri-ciri Keputihan yang Normal
Setiap wanita yang sudah menginjak masa pubertas pasti pernah atau bahkan sering mengalami keputihan. Yang perlu kita waspadai jika terjadi keputihan yang abnormal.
Penting mengenai tanda keputihan yang wajar agar bisa membedakannya dengan yang abnormal. Nah, berikut ini sejumlah ciri-ciri keputihan yang normal yang wajib wanita tahu.
Konsistensi Lendir Keputihan
Konsistensi keputihan secara normal bisa tebal atau tipis. Semua itu tergantung kapasitas lendir yang keluar. Asalkan tidak berbau menyengat, sebenarnya tebal atau tipis konsistensi dari lendir keputihan yang keluar tak perlu terlalu Anda khawatirkan.
Jumlah atau konsistensi ketebalan lendir keputihan dapat berubah sewaktu-waktu. Termasuk pada saat yang berbeda selama siklus menstruasi bulanan berlangsung, baik sebelum atau sesudahnya.
Baca Juga : Keputihan pada Anak, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Jumlah atau konsistensi dari lendir keputihan juga dapat berubah seiring dengan aktivitas intim yang Anda lakukan. Termasuk karena penggunaan alat kontrasepsi.
Warna Keputihan Normal
Keputihan yang normal warna lendirnya putih jernih. Utamanya jika terjadi selama ovulasi atau tepat sebelum periode puncak menstruasi terjadi.
Jika Anda mengalami keputihan dengan warna bening dan putih bukan kuning pucat, maka kondisi ini tidak perlu Anda khawatirkan.
Selain itu, ada juga warna keputihan yang mulai kecoklatan atau kekuningan (tapi bukan kuning pucat) dan masih terbilang wajar ketika terjadi selama, atau setelah menstruasi berlangsung. Hal ini wajar dan terjadi pada banyak wanita.
Jika bercak putih kecoklatan terjadi selama waktu haid normal dan Anda baru saja berhubungan tanpa perlindungan, bisa saja hal ini menjadi suatu tanda kehamilan yang Anda alami.
Baca Juga : Makanan Penyebab Keputihan, Kurangi Konsumsinya Sejak Sekarang!
Tekstur Lendir Keputihan
Keputihan yang normal biasanya terlihat jernih dan berair. Bahkan kondisi ini bisa terjadi kapan saja dalam kurun waktu satu bulan.
Suatu keputihan juga bisa sebagai kondisi yang lumrah jika cairan yang keluar memiliki tekstur bening dan elastis seperti lendir.
Tekstur lendir keputihan yang semacam itu menjadi suatu tanda yang menunjukkan bahwa Anda besar kemungkinan sedang mengalami ovulasi.
Jika ciri-ciri keputihan yang Anda alami seperti indikasi tersebut, maka Anda tak perlu terlalu khawatir. Itu artinya keputihan yang Anda alami merupakan keputihan normal yang memang semua wanita mengalaminya.
Akan tetapi, jika ciri keputihan yang Anda alami ternyata berbeda, maka sebaiknya waspadai. Seperti beberapa ciri umum keputihan yang abnormal berikut ini.
- Sensasi rasa gatal pada area miss V terjadi ketika keputihan sedang terjadi.
- Keputihan tidak seperti lendir melainkan teksturnya kental dan bahkan berbusa.
- Berbeda dengan keputihan yang normal, keputihan abnormal tidak berwarna putih, kekuningan melainkan berwarna kuning, keabuan atau bahkan kehijauan
- Keputihan memunculkan penyebab miss V terasa nyeri dan kemerahan
- Keputihan berbau amis dan atau berbau busuk
- Sering merasa nyeri pada area panggul
- Cairan keputihan keluar lebih banyak dari biasanya.
Beberapa tanda ini termasuk ciri keputihan abnormal yang berbahaya. Segera lakukan cek kondisi kesehatan Anda. Termasuk kesehatan organ reproduksi Anda ke dokter untuk mencegah dampak yang lebih serius.
Demikianlah sejumlah ciri keputihan yang normal yang berbeda dengan yang abnormal. Jaga selalu kesehatan organ reproduksi Anda dengan rajin membersihkannya secara rutin. Gunakan air mengalir agar tidak menjadi tempat bagi pertumbuhan bakteri atau jamur. (R11/HR-Online)
Editor : Eva Latifah