Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),- Tak terima dibentak petugas lantaran melanggar aturan PPKM Darurat, seorang Ibu-ibu di Kabupaten Tasikmalaya, ngamuk Rabu (7/7/2021) malam.
Hal tersebut terlihat dari sebuah video yang beredar dan viral di media sosial.
Adalah Naza Fitri, seorang pemilik cafe atau kedai kopi di wilayah Kabupaten Tasik.
Dalam video tersebut, ia dengan berani melawan petugas Satpol PP Tasikmalaya yang tengah menegakan aturan PPKM Darurat itu.
Berdasarkan pengamatan dari video tersebut, si Ibu pemilik cafe nampak ngamuk saat sedang berdiskusi, ada salah satu petugas yang berbicara dengan nada tinggi.
“Kalau bapak teriak kita juga bisa teriak pak, semuanya berdiri kita dialog disana,” ujar si Ibu dalam video.
“Saya menentang aturan PPKM ini, karena tidak berprikemanusian dan tidak berkerakyatan, saya menolak untuk tutup, saya sebagai pedagang kopi, petani kopi, tukang cimol, nasi goreng, tukang seblak menolak aturan ini,” tegasnya.
Baca Juga: Tak Mau Isolasi, Warga Tasikmalaya Kabur dari RS Naik Angkot
Si Ibu pun mengaku akan melawan petugas dan tidak akan menaati aturan PPKM Darurat di Tasikmalaya ini.
“Kalau mereka tidak bisa melawan, kami yang akan melawan. Kami tidak akan menutup, karena kami tidak sedang mencuri. Kami sedang berusaha untuk sesuap nasi, hidup rakyat,” teriak si Ibu.
Petugas Satpol PP pun hanya melihat dan mengangguk-ngangguk kepala sambil mendengarkan apa yang ibu itu sampaikan.
Dihubungi HR Online, Naza Fitri pemilik kafe Balapan Coffe Tasikmalaya mengaku kesal lantaran adanya upaya intimidasi dari salah satu petugas Satpol PP.
Ia mengatakan, awalnya selepas magrib, beberapa pelanggan berdatangan dan memesan kopi.
Tak lama kemudian berdatangan rombongan petugas Satpol PP dan memberikan imbauan cafe harus tutup.
“Kita sempat duduk bersama dan berdialog, ketika kita sedang menyampaikan argumen, tiba tiba ada salah satu dari petugas memotong pembicaraan dengan nada tinggi, dari sana saya jadi terpancing untuk bernada tinggi juga,” ucapnya.
Minta Kaji Ulang Aturan PPKM Darurat di Tasikmalaya
Dengan adanya kejadian tersebut, pihaknya meminta Bupati Tasikmalaya mengevaluasi arogansi petugas dalam melakukan penertiban.
“Sehingga masyarakat tidak merasa terintimidasi seperti yang saya rasakanan,” ungkap Naza.
Selain itu, pihaknya meminta Pemkab untuk mengkaji kembali aturan jam operasional buka usaha.
“Supaya ada keadilan bagi pelaku usaha yang mulai bukanya malam hari seperti Kedai Kopi, Nasi Goreng dan lainnya,” pungkasnya. (Apip/R8/HR Online)
Editor: Jujang