Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- 3 warga positif meninggal dunia, lingkungan satu RT di Kota Banjar, Jawa Barat, dilakukan penutupan sementara atau “lockdown”.
Sebanyak 3 orang warga yang positif Covid-19 meninggal dunia itu terjadi di Lingkungan Parunglesang, RT 5, RW 7, Kelurahan Banjar, Kecamatan Banjar, Kota Banjar.
Lurah Kelurahan Banjar, Budi Kuswandani mengatakan, penutupan sementara di lingkungan RT 5 berawal dari adanya 3 warga positif Covid-19 secara beruntun.
“Dalam lingkungan tersebut memang ada warga yang positif meninggal dunia sebanyak tiga orang. Maka dari itu penutupan sementara aktivitas di wilayah tersebut,” katanya, Rabu (30/06/2021).
Budi menyebutkan, pada tanggal 25 Juni 2021 dengan hasil pemeriksaan rapid antigen positif, warga inisial EH meninggal dunia. Dimakamkan di TPU Dipatiukur.
Selanjutnya, dengan hasil pemeriksaan swab PCR positif Covid-19. Sebanyak 2 orang warga inisial AH, dan EK meninggal dunia secara bersamaan di ruang isolasi RSUD Kota Banjar.
“Jadi yang dua orang warga ini meninggal dunianya tadi pagi dengan rentang waktu beberapa menit saja. Berdasarkan hal tersebut, setelah melakukan musyawarah warga pada lingkungan tersebut sepakat untuk menutup sementara waktu segala kegiatan,” terang Budi.
Baca Juga : Ultah Bawaslu RI ke-12, Bawaslu Kota Banjar Bagikan Masker dan Donor Darah
Lockdown Satu RT di Kota Banjar Antisipasi Penularan
Sementara itu, Ketua RW 7, Lingkungan Parunglesang, Yusnita Wulansari mengatakan, penutupan sementara atau lockdown tersebut sebagai bentuk antisipasi penularan virus Corona lebih luas.
Dalam Keputusan Walikota Banjar, Yusnita menyebutkan, lingkungan satu RT tersebut masuk ke dalam zona oranye. Karena terdapat 3 rumah yang terpapar kasus positif.
“Jadi penutupan sementara itu hanya satu RT saja, yaitu wilayah RT 5, yang terdapat 3 orang warga positif Covid-19 meninggal dunia,” katanya.
Kendati demikian, penutupan sementara atau lockdown tersebut akan berlangsung hingga hasil pemeriksaan kontak erat keluar.
“Hasil tracking kontak erat dengan warga positif Covid-19 meninggal dunia belum keluar. Jadi sambil menunggu, aktivitas masyarakat wilayah itu dibatasi,” pungkas Yusnita. (Sandi/R3/HR-Online)