Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Sebanyak dua unit handphone milik aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Banjar, Jawa Barat, raib digasak maling.
Ketua HMI Kota Banjar, Budi Nugraha mengatakan, saat itu kondisi sekretariat yang ada di jalan Gerilya, Lingkungan Sumanding, Kelurahan Mekarsari, Kota Banjar, baru dihuni 5 hari.
Ia menceritakan, pada tanggal 6 Juli 2021, sekitar pukul 23.00 WIB, saat itu di sekretariat sedang banyak orang berkumpul.
“Waktu itu hari Rabu malam anak-anak pada ngumpul kurang lebih ada lima orang,” kata Budi kepada awak media, Kamis (8/7/2021).
Baca Juga: Pelanggar PPKM Darurat di Kota Banjar Keluhkan Minimnya Sosialisasi
Kemudian, sekitar kurang lebih pukul 02.30 WIB, salah satu aktivis HMI Banjar, Amin Mahendra datang ke sekretariat usai pergi dari luar.
Saat itu, Amin pun melihat handphone masih ada pada tempatnya.
“Terakhir kali yang melihat handphone itu Amin Mahendra sekitar jam setengah tiga pagi itu masih ada, karena dia baru pulang ke sekretariat,” tambah Budi.
Selain itu, kurang lebih sekitar 03.00 WIB, sebanyak empat orang tidur di ruang tengah sekretariat tersebut.
“Yang tidur di sekretariat itu Amin, Ramdhan Fauzi, Naufal, dan ibu saya. Dengan posisi pintu ditutup rapat cuma nggak dikunci,” paparnya.
Lanjut Budi, pada pukul 05.00 WIB ia hendak pulang ke sekretariat usai pergi dari luar dan langsung tidur.
“Saya kan pergi keluar, terus paginya kurang lebih jam lima pulang ke sekretariat. Karena capek langsung tidur. Pertama bangun Naufal sama Ramdhan saling tuduh dikiranya disembunyikan dan bilang nggak ada, karena emang anak-anak suka bercanda,” ungkap Budi.
Handphone AKtivis Banjar yang Hilang Ada di Ciamis
Selanjutnya, setelah mencoba untuk mencari di setiap ruangan sekretariat HMI itu, handphone milik Naufal dan Ramdhan Fauzi itu betul-betul hilang.
Kata Budi, mereka sempat mencoba untuk mencari keberadaan handphone kedua aktivis HMI Banjar itu.
Hasilnya titik terakhir sudah berada di Kabupaten Ciamis.
“Handphone yang hilang itu merk Samsung A9 Pro 2019 milik Naufal harganya 7,2 juta rupiah, kemudian handphone milik Ramdhan Fauzi merk Oppo A3S harganya 2 jutaan,” tandasnya.
Kendati demikian, korban telah melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak kepolisian, dan telah dilakukan olah tempat kejadian perkara.
“Sudah membuat laporan ke Polres Banjar kemarin sore. Mudah-mudahan bisa cepat terselesaikan,” pungkasnya. (Sandi/R8/HR Online/Editor: Jujang)