Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Puluhan hektar sawah di Tenjosari, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, tepatnya di Desa Selasari, Kecamatan Parigi, mengalami kekeringan akibat musim kemarau. Para petani pun dipastikan mengalami kerugian besar akibat gagal panen.
Lahan sawah seluas kurang lebih 40 hektar di wilayah tersebut lebih didominasi oleh sawah tadah hujan. Sehingga, saat memasuki musim kemarau selalu mengalami kekeringan.
Kepala Dusun Tenjosari, Desa Selasari, Kasmini mengatakan, kekeringan yang melanda areal persawahan bukan hanya tahun ini saja. Tahun sebelumnya juga sawah milik warga sering mengalami kekeringan.
“Selain dari hujan, biasanya persawahan milik warga mendapat pasokan air dari Sungai Langkob yang berada di Desa Bangunkarya. Namun saat ini air sungai tersebut tidak mengalir, jadi dampaknya sawah milik warga kekeringan,” terangnya, Kamis (10/06/2021).
Menurut kasmini, saat ini puluhan hektar sawah di Tenjosari kondisi tanahnya sudah mengering akibat musim kemarau yang terjadi sekarang ini. Tanaman padi pun tidak tumbuh normal seperti biasanya.
Para petani menjerit lantaran setiap tahun saat musim kemarau tanaman padinya sering gagal panen. Sehingga mereka mengalami kerugian besar.
“Warga petani total mengalami kerugian, dan tidak ada yang mengganti atas kerugian yang dialami para petani,” ujarnya.
Baca Juga : Awas! Begal Mengincar Pengendara di Jalan Raya Pangandaran-Parigi
Petani di Tenjosari Pangandaran Gagal Panen
Lebih lanjut Kasmini mengatakan, para petani merugi akibat gagal panen karena mereka sudah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit ketika menggarap lahan pertaniannya.
Seperti halnya pembelian pupuk untuk semua tanaman, mulai dari padi, kacang, hingga mentimun. Belum lagi pengeluaran untuk ongkos sewa traktor dan proses perawatan tanaman padinya.
“Semua itu sudah petani lakukan. Namun tahun ini hasilnya sama sekali nol, alias gagal total. Padi yang petani tanam pada puluhan hektar sawah di Tenjosari Petani tak bisa memanen tanaman padinya,” ungkap Kasmini.
Para petani pun berharap kedepan aliran air dari Sungai Lengkob yang tidak jauh dari areal persawahan bisa mengalir ke lahan pertanian mereka.
Selain itu, warga juga berharap ada solusi untuk suplai air ke sawah ketika musim kemarau seperti saat ini. Sehingga, tanaman padi pada lahan persawahan milik para petani bisa tumbuh normal.
“Saat ini saluran air atau selokan yang ada sedang dalam proses pembangunan. Semoga semuanya cepat terselesaikan. Kedepan sawah milik para petani bisa normal, dan mereka tidak akan mengalami gagal panen lagi,” pungkas Kasmini. (Ntang/R3/HR-Online)
Editor : Eva Latifah