Planet baru mengorbit HD 152843 telah ditemukan Astronom amatir. Astronom tersebut telah menemukan dua planet gas baru usai melakukan pengamatan bintang-bintang lewat data milik TESS.
Planet tersebut mengorbit bintang serupa matahari berjarak 352 tahun cahaya dari Bumi. Lalu apa nama planet yang mengorbit bintang tersebut? Simak informasi berikut.
Baca Juga: Kelahiran Planet Baru, Terbentuk dari Gas dan Debu
Nama dan Ukuran Planet Baru Mengorbit HD 152843
Penemuan mereka telah terbit pada awal bulan ini di Jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society. Kedua exoplanet tersebut bernama planet B dan Planet C. Keduanya mengorbit bintang, disebut sebagai HD 152843.
Hal tersebut mempunyai massa yang mirip matahari kita. Namun 1,5 lebih besar serta terang. Pada planet B memiliki ukuran mirip dengan Neptunus. Selain itu memiliki ukuran lebih besar 3,4 dari Bumi. menyelesaikan orbit di sekitar bintang dalam waktu sekitar 12 hari.
Sedangkan planet C memiliki ukuran 5,8 kali lebih besar dari Bumi. Selain itu memiliki orbit antara 19 dan 35 hari Bumi. Di tata surya kita, kedua planet mengorbit sekitar Merkurius yakni kisaran 88 hari.
Melansir Sci-news, Astronom amatir tersebut menemukan dua planet menggunakan data TESS Pemburu planet milik NASA. Sebenarnya NASA memang sengaja membuka data yang memungkinkan astronom amatir membantu mencari exoplanet tersebut.
Pencarian tersebut melalui NASA transiting Exoplanet Survey Satellite atau TESS. Menurut penelitian, kedua planet tersebut terlalu panas dan juga mengandung gas. Usai itu meluncur Teleskop Luar Angkasa James Webb pada Oktober 2021 yang akan datang.
Hal tersebut untuk lebih mengetahui kemungkinan bisa mengetahui apakah kedua Planet baru mengorbit HD 152843 tersebut memiliki misteri lain dan atmosfer. Hal tersebut semua diungkapkan Nora Eisner seorang mahasiswa PhD dalam Astrofisika di Universitas Oxford di Inggris dan penulis utama studi.
Tim Tess menggunakan data dari observatorium untuk lebih mengidentifikasi lebih dari 100 exoplanet. Selain itu lebih dari 2600 kandidat yang menunggu konfirmasi.
Baca Juga: Penemuan Planet Baru Mirip Bumi di Zona Layak Huni Proxima Centauri
Pengamatan Pemburu Planet
Planet Hunter TESS yang beroperasi melalui situs Zooniverse yang mulai pada Desember 2018, tak lama setelah data TESS tersebut pertama kali dipublikasikan. Para relawan melihat grafik yang menunjukkan kecerahan bintang yang berbeda. hal itu terjadi dari waktu ke waktu.
Dengan memperhatikan plot yang lebih menunjukkan dari penurunan singkat pada kecerahan bintang serta ayunan ke atas yang balik ke tingkat semula.
Planet baru mengorbit HD 152843 tersebut bisa terjadi karena sebuah planet melintasi wajah bintangnya. Sehingga menghalangi sedikit cahaya. Nah peristiwa tersebut bernama transit.
Para pemburu planet membagikan setiap skema kecerahan tersebut dengan nama Kurva Cahaya dengan 15 sukarelawan. Pada latar belakang situs, dari algoritma telah mengumpulkan semua kiriman sukarelawan dan memilih kurva cahaya. Hal tersebut sesuai dengan yang sejumlah sukarelawan pilih.
Lalu, Eisner serta beberapa rekannya melihat kurva dari cahaya meningkat lebih tinggi. Berikutnya, mereka menentukan yang baik demi melanjutkan ke tindakan ilmiah.
Pada era teknologi komputasi yang semakin kompleks yakni pembelajaran mesin, telah memiliki sekelompok besar sukarelawan. Mereka melihat data teleskop yang sangat membantu para peneliti. Karena para peneliti tidak dapat melatih komputer dengan sempurna untuk lebih mengidentifikasikan sidik jari planet yang potensial. Selain itu mata manusia masih berharga.
Baca Juga: Daftar Planet Baru yang Ditemukan NASA
Pengamatan TESS
Dalam kasus Planet baru mengorbit HD 152843, para ilmuwan melihat luas sebidang tanah menunjukkan kecerahannya pada sebulan pengamatan TESS. Kurva cahaya telah menunjukkan atas tiga kemiringan berbeda. Hal tersebut menyirat jika paling tidak satu planet bisa mengorbit bintang.
15 ilmuwan telah melihat kurva mengacu pada dua transit serta beberapa sudah menandai kurva cahaya pada kelompok diskusi online Planet Hunters TESS.
Kemudian mereka membandingkan data dengan model dan memperkirakan bahwa dua transit berasal dari planet. Namun yang lainnya berasal dari planet luar kedua.
Dalam memastikan sinyal transit datang dari planet serta bukan dari sumber lainnya yakni bintang saling gerhana ataupun gerakan TESS tersebut.
Para ilmuwan pun perlu menyaksikan bintang dari cara yang berbeda. Mereka menggunakan HARPS-N di telescopio Nazionale Galileo di La Palma Spanyol, serta EXPRES, instrumen di Observatorium Lowell di Flagstaff Arizona. Mencari Planet baru mengorbit HD 152843 memang tak mudah. (R10/HR Online)