Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Menjelang hari raya Idul Adha 1442 H atau hari raya kurban permintaan sapi kurban di pasar Hewan Kota Banjar, Jawa Barat, yang berlokasi di lingkungan Dobo, Kelurahan Pataruman, masih sepi dari pembeli.
Pasar hewan yang sempat vakum dan pernah dibuka kembali pada 12 Maret tahun lalu oleh Dinas KUKMP Kota Banjar tersebut hanya nampak belasan ekor sapi yang siap untuk dipasarkan.
Kusaeni (51) salah seorang karyawan tukang jagal sapi di Pasar Hewan Dobo, mengatakan, sebanyak 14 ekor sapi yang berada di kandang area pasar tersebut bukan sapi yang disiapkan untuk hewan kurban.
Namun, sapi yang nampak berjejer tersebut disiapkan untuk jagal atau penyembelihan ketika ada warga masyarakat atau pun para pedagang yang membutuhkan pasokan daging.
“Sapi ini untuk pasokan daging saja meski kadang juga kita jual ke pedagang yang lain. Kalau untuk permintaan sapi kurban sekarang masih sepi,” kata Kusaeni kepada wartawan, Kamis (3/6/21).
Baca Juga: Warga Banjar Keluhkan Harga Kedelai, DKUKMP Beri Penjelasan
Sapi-sapi tersebut, lanjutnya, merupakan merupakan sapi ras merah jenis Limosin dan Simental yang didatangkan dari daerah Blitar dan Magetan, Jawa Timur dengan bobot antara 1,8 sampai 2 ton.
Sapi tersebut dibanderol mulai harga Rp 17 juta sampai dengan harga Rp 25 juta per ekornya. Tergantung berat atau bobot dan jenis sapi yang diinginkan.
“Harganya variatif. Tergantung berat atau bobot dan jenis sapi yang diinginkan oleh konsumen,” kata Kusaeni.
Terkait kondisi perkembangan pasar hewan Dobo, sejauh ini kondisi pasar hewan tersebut masih sepi dari aktivitas transaksi para pedagang ataupun konsumen.
Kalaupun ada aktivitas transaksi pedagang, menurutnya, itu pun mereka hanya membawa komoditas ternak seperti domba atau kambing. Untuk komoditas sapi masih jarang peminatnya.
“Pasarnya kan buka seminggu dua kali. Itu juga kondisinya sepi. Paling ada juga pedagang domba yang kadang-kadang datang,” ujar Kusaeni.
Tukang Jagal di Banjar Akui Permintaan Sapi Masih Sepi
Sementara, itu Endang (61), yang biasa juga dikenal Endang Jagal, mengakui kondisi permintaan untuk layanan permintaan sapi kurban masih sepi.
Menurutnya, kondisi tersebut karena waktu pelaksanaan hari raya kurban masih lama sekitar satu bulan lebih dan diperkirakan baru akan mulai ramai sekitar setengah bulan menjelang Idul Adha.
“Biasanya setengah bulan sebelum lebaran baru mulai ada peningkatan permintaan. Kalau sapi yang tersedia ini hanya untuk pasokan pedagang daging,” katanya.
Endang menambahkan, selain permintaan sapi kurban, sekarang ini untuk layanan jagal atau jasa penyembelihan juga tengah menurun. Terlebih lagi ditambah dampak pandemi Covid-19.
“Berbeda saat sebelum pandemi. Sekarang layanan penyembelihan juga menurun. Paling banyak 5-6 ekor per hari,” ujar pria yang mengaku sudah 81 tahun menjadi tukang jagal sapi. (Muhlisin/R8/HR Online)
Editor: Jujang