Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Antisipasi terjadinya kebakaran gedung maupun perkantoran di Banjar, petugas Damkar melakukan simulasi penanganan kebakaran.
Kepala UPTD Damkar Kota Banjar, Aam Amijaya, mengatakan, simulasi cara pemadaman api tersebut berlangsung di kantor BPJS Kesehatan.
Dalam simulasi tersebut, pihaknya mempraktikkan pemadaman api dengan cara tradisional dan APAR, manajemen proteksi kebakaran gedung dan mengetahui penyebab kebakaran.
“Kebanyakan kalau terjadi gedung terbakar karena korsleting listrik dan akibat kompor. Makanya agar tidak terjadi, kita antisipasi dengan memastikan hal tersebut sudah sesuai standar,” katanya, Rabu (2/6/2021).
baca juga: Kemenkumham Jabar Hijaukan Lapas Kota Banjar dengan Pohon Durian
Tak hanya itu, ia juga menyebut hampir 80 persen perkantoran di Banjar belum memenuhi standar keamanan, terutama yang berhubungan dengan kebakaran.
Hal itu terlihat dari ketersediaan alat pemadam api ringan atau APAR yang mana pemerintah telah mengatur dalam Permenakertrans nomor 4 tahun 1980 tentang syarat pemasangan dan pemeliharaan APAR.
Karena itu, pihaknya pun mengimbau setiap gedung ataupun perkantoran agar memenuhi standar proteksi dengan tersedianya sarana APAR sesuai aturan. (Sandi/R6/HR-Online)