Penting mengenali tanda penyakit penyerta HIV stadium awal sebelum terlambat. Apalagi HIV termasuk jenis virus yang berbahaya dan mematikan. Oleh sebab itu, penanganan sejak dini sangat berguna untuk mencegah kondisi yang lebih parah.
Human Immunodeficiency Virus atau yang biasa kita kenal dengan HIV ini merupakan salah satu jenis virus yang sangat mematikan. Virus tersebut juga sangat sulit untuk diobati jika sudah menjangkit tubuh manusia.
Mengutip dari Smarter Health, cara kerja virus HIV adalah merusak sel-sel dalam sistem imunitas tubuh. Kondisi inilah yang menyebabkan kemampuan serta kekebalan tubuh menjadi lemah, dan tak mampu melawan serangan infeksi.
Jika seseorang sudah terinfeksi oleh HIV, maka secara perlahan namun pasti sistem imun dalam tubuhnya akan terganggu. Kondisi ini akan menyebabkan kesehatan tubuh penderitanya menjadi lemah, dan bisa berujung pada kematian.
Setelah sistem kekebalan tubuh melemah, biasanya virus akan berkembang hingga masuk fase AIDS. Karena itu penting penanganan pada penyakit penyerta HIV stadium awal sebelum berkembang menjadi parah.
Virus tersebut bisa masuk ke dalam tubuh dengan beberapa faktor penyebab. Misalnya saja karena faktor hubungan intim, hingga faktor lainnya yang berkaitan dengan gaya hidup anda.
Baca Juga : Gejala Penyakit Klamidia, Penyebab, Bahaya, dan Cara Mengobatinya
Gejala dan Penyebab HIV Stadium Awal
Hingga saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan dan menangkal HIV. Namun, penanganan yang cepat berguna untuk mencegah agar serangan HIV tidak berkembang menjadi AIDS.
Untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik, sangat penting pengetahuan tentang penyakit penyerta pada kasus HIV ini. Apa saja tanda dan gejala penyakit penyertanya?
Berikut ini beberapa gejala penyakit penyerta untuk HIV stadium awal yang sebaiknya anda waspadai. Namun, penting juga mengenal faktor penyebabnya. Anda juga mesti langsung memeriksakan tubuh ke dokter untuk memastikannya.
Baca Juga : Pengidap HIV/AIDS di Ciamis Didominasi Ibu Rumah Tangga
Terkena Herpes
Penularan dari penyakit penyerta pada kasus HIV salah satunya melalui hubungan intim yang terkait dengan organ reproduksi. Seseorang yang terpapar HIV bisa dengan mudah terkena herpes.
Berat Badan Menurun
Biasanya seseorang yang mengalami penurunan berat badan akan merasa senang, terutama mereka yang memiliki kelebihan berat badan.
Namun jangan merasa senang dulu, bisa jadi ini karena adanya masalah kesehatan pada tubuh anda. Seperti saja HIV yang positif menyerang anda sehingga sistem kekebalan tubuh menjadi lemah.
Batuk Kering
Jenis penyakit ini memang menjadi kerap terjadi pada banyak orang. Batuk kering ini sebenarnya bisa merupakan batuk biasa jika cepat sembuh dan tidak berlarut-larut.
Baca Juga : Perlu Komitmen untuk Meningkatkan Akses Pengobatan HIV/AIDS
Namun, jika sampai berlanjut dan tidak kunjung sembuh, maka batuk kering ini bisa menjadi salah satu penyakit penyerta pada kasus HIV stadium awal. Ini merupakan alarm bahwa tubuh terinfeksi penyakit serius, termasuk terkena HIV.
Muncul Ruam
Pada area kulit juga bisa menjadi salah satu pertanda anda terkena HIV. Seseorang yang terpapar HIV positif akan mengalami ruam pada area kulit. Hal itu seiring dengan perkembangan virus mematikan yang satu ini.
Ruam pada kulit yang muncul ini bisa lebih lambat dan juga lebih sering. Namun ini terjadi dalam intensitas yang banyak, dan dapat mengganggu penampilan serta kenyamanan tubuh.
Demam
Infeksi dari virus ini bisa memicu terjadinya demam. Saat demam terjadi, penderita biasanya akan merasakan demam dengan suhu badan sekitar 39 derajat celcius.
Selain itu, demam yang tinggi juga mengindikasikan terjadinya HIV pada tubuh. Terutama jika disertai timbulnya rasa lelah, sakit pada area tenggorokan, dan pembengkakan pada area getah bening dalam tubuh.
Demikianlah beberapa penyakit penyerta pada HIV stadium awal yang wajib anda ketahui. Jika anda mengalami tanda yang demikian, sebaiknya segera menghubungi dokter agar mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. Termasuk melakukan tes untuk mengetahui status HIV anda, apakah positif atau negatif. (R11/HR-Online)