Penyakit cystic fibrosis adalah salah satu jenis penyakit keturunan yang sangat langka dan bisa mengancam jiwa penderitanya. Orang yang memiliki riwayat keturunan dengan cystic fibrosis akan rentan tertular infeksi jika berdekatan dengan orang yang menderita infeksi.
Cystic fibrosis sangat berpengaruh terhadap kemampuan sel-sel tubuh untuk memproduksi lendir, keringat, dan cairan pencernaan. Untuk gejala penyakit ini tentu berbeda-beda untuk setiap orang yang mengalaminya.
Gejala Penyakit Cystic Fibrosis
Meski cystic fibrosis merupakan penyakit bawaan, akan tetapi pengidap cystic fibrosis banyak yang tidak mengetahui kondisinya sejak lahir. Hal tersebut karena banyaknya bayi baru lahir yang tidak langsung mendapatkan tes skrining.
Kebanyakan orang baru mengetahui kondisi terdapatnya penyakit cystic fibrosis dalam tubuh mereka ketika sudah berusia remaja atau dewasa. Kondisi inilah yang menyebabkan pencegahannya sering sulit kita lakukan.
Mengenai tes skrining pada bayi untuk mengetahui cystic fibrosis dapat kita lakukan dengan mengambil darah dari tumit bayi. Setelah itu, melakukan pemeriksaan atas sampel darah tersebut untuk memastikan adanya potensi penyakit ini.
Sama halnya dengan penyakit lain, cystic fibrosis akan memberikan tanda atau gejala tertentu pada penderita kelainan ini. Gejala yang akan muncul pada penderita cystic fibrosis penting kita kenali untuk penanganan yang lebih baik.
Baca Juga : Gejala Usus Turun, Penyebab, dan Cara Penanganannya Sejak Dini
Tanda Serangan Cystic Fibrosis
Berikut ini beberapa tanda dan gejala penyakit cystic fibrosis yang sebaiknya Anda tahu dan kenali sejak dini.
- Mengalami batuk yang intensitasnya cukup sering. Tanda ini mirip dengan batuk akibat gangguan pada paru-paru yang tidak mudah sembuh.
- Mengalami sesak nafas yang umumnya disertai mengi. Gangguan ini agak terlihat saat penderita tidur yang cukup kentara suara mengi-nya.
- Mengalami diare berkepanjangan. Bahkan saat kita mengobatinya tidak mudah sembuh. Kalaupun sembuh akan segera terjadi lagi gangguan ini.
- Selain gangguan diare, tinja dari penderita biasanya berlemak.
- Infeksi saluran pernapasan yang sering terjadi secara berulang-ulang.
- Berat badan yang cenderung stagnan (tidak bertambah sesuai yang seharusnya) meskipun kita sudah mengonsumsi makanan bernutrisi dan berolahraga.
- Mengalami kesulitan untuk menaikkan berat badan.
Pada kondisi yang sudah serius, penderitanya juga dapat mengalami beberapa penyakit komplikasi lain pada tubuhnya. Antara lain seperti mengalami diabetes, gangguan hati, dan mengalami osteoporosis sebelum waktunya.
Diabetes yang terjadi pada penyakit cystic fibrosis karena terdapatnya lendir yang menyumbat saluran pankreas. Kemudian, penyumbatan lendir pada saluran pankreas tersebut mengganggu enzim pencernaan dalam mencapai usus.
Selain itu, lendir juga dapat menyumbat saluran empedu yang mengakibatkan terjadinya gangguan hati. Sementara lendir yang mengakibatkan kurangnya nutrisi masuk ke jaringan tulang mengakibatkan penderita mengalami osteoporosis.
Baca Juga : Penyebab Batuk Berdahak dari Bronkitis Hingga TBC
Penanganan Penyakit Cystic Fibrosis
Cystic fibrosis adalah jenis penyakit yang tidak dapat kita cegah karena penyebabnya bukan jamur, bakteri, infeksi, virus atau semacamnya. Penyebab penyakit ini karena kesalahan gen dalam tubuh penderitanya.
Bahkan dalam sejumlah kasus, penyakit kelainan gen ini juga termasuk salah satu jenis penyakit yang tidak dapat kita sembuhkan.
Hanya saja, pengobatan tetap perlu kita lakukan untuk menekan dampaknya semakin serius, dan mengurangi gejala yang yang terjadi pada penderita. Adapun beberapa tindakan penanganan penyakit cystic fibrosis yang bisa kita lakukan meliputi:
- Pemberian obat antibiotic
- Memberikan jenis obat yang dapat membuat lendir menjadi lebih encer dan dapat kita keluarkan melalui batuk
- Dengan obat untuk melebarkan saluran pernapasan dan mengurangi radang
- Pembersihan jalan nafas
- Transplantasi paru – paru pada kondisi paru – paru sudah rusak parah
- Obat-obatan untuk membantu proses penyerapan makanan
- Diet dan pemberian suplemen khusus untuk mencegah terjadinya malnutrisi
Baca Juga : Turki Klaim Temukan Vaksin Covid-19, Diumumkan 23 April
Pemeriksaan lanjutan perlu kita lakukan untuk mendeteksi sejak dini tentang kemungkinan adanya cystic fibrosis. Pemeriksaan lanjutan yang harus kita lakukan tersebut antara lain seperti tes keringat dan tes genetik.
Tes keringat kita lakukan dengan tujuan untuk memeriksa jumlah garam pada keringat. Umumnya penderita cystic fibrosis memiliki kandungan kadar garam dalam tubuh yang lebih tinggi.
Sementara, tes genetik kita lakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah penderita pembawa gen cystic fibrosis, atau mendapatkan kelainan dari mutasi genetik orang tuanya.
Demikianlah beberapa hal tentang penyakit cystic fibrosis yang wajib Anda tahu. Mengenal kelainan ini juga penting untuk pencegahan sejak dini. Baik jika penyakit ini ada dalam keluarga, kerabat, atau teman terdekat kita. (R11/HR-Online)
Editor : Eva Latifah