Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Pelatihan kerja di BLK Kota Banjar, Jawa Barat, yang diikuti 128 peserta, sebanyak 28 peserta diantaranya sudah mampu membuka usaha secara mandiri.
Data tersebut merupakan data peserta yang telah mengikuti pelatihan kerja yang difasilitasi oleh UPTD BLK (Balai Latihan Kerja) Kota Banjar sejak awal bulan Januari hingga Juni tahun 2021.
Kadis Tenaga Kerja Kota Banjar, H. Asep Tatang Iskandar, melalui Kepala UPTD BLK, Doni Ismaya mengatakan, beberapa pelatihan itu meliputi soft skill atau keterampilan, seperti menjahit, las industri, tata rias kecantikan.
Kemudian, pelatihan pengolahan kayu dan hasil pertanian berupa pelatihan tata boga, dengan waktu pelatihan selama 20 hari hingga 30 hari. Namun, ada juga yang berlangsung selama 40 hari. Tergantung asal sumber anggarannya.
“Untuk waktu pelatihan tergantung sumber anggaran, karena ada dua sumber anggaran pelatihan, yaitu dari APBD Kota Banjar dan APBN,” terang Doni kepada HR Online, Selasa (29/06/2021).
Baca Juga : Perusahaan dan Buruh di Kota Banjar Harus Saling Menguntungkan
28 Peserta Pelatihan di BLK Kota Banjar Buka Usaha Mandiri
Lebih lanjut Doni mengatakan, sejauh ini dari 128 peserta yang mengikuti pelatihan, ada sebanyak 28 peserta yang telah berhasil membuka lapangan usaha secara mandiri. Adapun bidang usahanya meliputi usaha menjahit atau konvensi, membuka tata rias, dan bidang produk olahan makanan (kuliner).
Sedangkan, sisanya ada yang sudah bekerja dengan penempatan kerja dalam bidang konveksi, seperti PT. Sansan Saudaratex Jaya Tasikmalaya sebagai mitra penempatan kerja. Sebagian lainnya bekerja di Kota Banjar.
“Ada 11 orang yang penempatan kerjanya ke luar daerah. Yang terbaru ada 6 orang yang kami tempatkan dalam bidang konveksi yang ada di Kota Banjar,” katanya.
Sementara, untuk peserta lainnya memang masih ada yang belum menempati bidang kerja karena beberapa kendala. Seperti penempatan kerja masih sedikit, dan lulusan pelatihan tidak mau ditempatkan ke luar daerah.
Untuk itu, pihaknya mendorong agar para peserta yang telah mendapatkan pelatihan, selain mencari peluang kerja, juga harus mencoba mengembangkan keterampilan yang telah mereka dapatkan. Salah satunya dengan membuka lapangan usaha kerja secara mandiri.
“Kendala utamanya karena penempatan kerja masih sedikit. Kemudian, ada lulusan pelatihan yang tidak mau kita tempatkan kerjanya ke luar Kota Banjar. Karenanya kami juga sarankan agar mereka bisa membuka usaha mandiri,” pungkas Doni. (Muhlisin/R3/HR-Online)
Editor : Eva Latifah
