Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Ketersediaan bed pasien Covid-19 di RSUD Kota Banjar, Jawa Barat, sampai saat ini masih mencukupi. Berdasarkan laporan keterisian ruang ISO Covid-19 RSUD per tanggal 21 Juni 2021, dari total jumlah 27 kapasitas tempat tidur yang tersedia, hanya 20 bed yang terisi.
Hal itu dikatakan Direktur RSUD Kota Banjar, drg. Eka Lina Liandri kepada HR Online, Selasa (22/06/2021). Oleh karena itu, ia memastikan sampai tanggal 22 Juni ini, tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) untuk penanganan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang ada di RSUD Banjar masih mencukupi.
Adapun rincian kapasitas tempat tidur tersebut meliputi, untuk kapasitas kamar ISO 1 sebanyak 2 bed, ISO 2 sebanyak 6 bed, dan untuk kapasitas ISO 3 sebanyak 19 bed.
“Untuk ketersediaan bed pasien Covid-19 di RSUD Banjar, sementara ini masih cukup. Dari laporan yang ada, masih tersisa 7 bed yang belum terisi,” kata drg. Eka Lina.
Terkait rencana penambahan sebagai antisipasi jika kasus positif terus meningkat, ia menyebutkan hingga saat ini pihaknya belum berencana untuk melakukan penambahan jumlah tempat tidur bagi penanganan pasien tersebut.
Meski begitu, pihaknya sudah mempersiapkan penambahan sebanyak 8 bed untuk memaksimalkan ruangan yang sudah ada. Hal itu sebagai bentuk antisipasi jika nantinya jumlah pasien terus bertambah dan terjadi lonjakan.
“Belum. Tapi sudah kami persiapan jika out break, hanya jumlah tambahan tempat tidur saja yang kami maksimalkan dalam ruangan yang ada. Maksimal penambahannya 8 bed,” kata drg. Eka Lina.
Baca Juga : 22 Nakes RSUD Kota Banjar Jalani Swab Test Virus Corona
Bertambah 21 Positif Covid-19 di Kota Banjar
Sementara itu, Jubir Satgas Covid-19 Kota Banjar, H. Agus Nugraha menyebutkan, berdasarkan peta insiden Covid-19 pada hari Selasa 22 Juni 2021, terjadi penambahan lagi kasus positif sebanyak 21 orang.
Penambahan sebanyak 21 kasus itu berasal dari Kelurahan Bojongkantong 7 kasus, Hegarsari 1 kasus, Kelurahan Banjar 1 kasus. Kemudian, Desa Binangun 4 kasus, Kujangsari 3 kasus, Rejasari 2 kasus, dan Desa Raharja sebanyak 2 kasus.
“Klaster keluarga masih mendominasi penambahan tersebut. Ada juga dua orang balita dan tiga orang anak-anak yang ikut terpapar pada penambahan kasus hari ini,” terangnya, Selasa (22/06/2021).
Menurut Agus Nugraha, dominannya penyebaran kasus positif klaster keluarga menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat dalam menjaga protokol kesehatan masih kurang.
Untuk antisipasi terjadinya lonjakan dan penuhnya keterisian pasien Covid-19 di RSUD, pihaknya berencana akan kerjasama dengan rumah sakit swasta di Kota Banjar. Dalam hal ini untuk membuka layanan penanganan pasien Covid-19.
“Sesuai instruksi Wali Kota Banjar sebagai antisipasi agar tidak terjadi over kapasitas keterisian pasien Covid-19 dalam RSUD dan RS Asih Husada,” pungkas Agus Nugraha. (Muhlisin/HR-Online)
Editor : Eva Latifah