Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Kasus dugaan keracunan massal puluhan warga Kota Banjar, Jawa Barat, saat ini petugas kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.
Kasat Reskrim Polres Banjar, Iptu. M. Zulkarnaen melalui KBO Reskrim, Iptu. Hadi Winarso mengatakan, guna melakukan penyelidikan lebih lanjut, petugas kepolisian memerlukan hasil sampel makanan dari laboratorium.
“Kita masih menunggu hasil dari laboratorium karena belum keluar. Tapi sudah kita koordinasikan dengan Dinas Kesehatan Kota Banjar,” kata KBO Reskrim Polres Banjar Iptu. Hadi Winarso, Kamis (3/6/2021).
Baca Juga: Nikmati Hidangan Hajatan di Kota Banjar, 37 Warga Keracunan Massal
Selain menunggu hasil pemeriksaan laboratorium, polisi juga telah melakukan pemeriksaan terhadap 8 orang saksi, termasuk penyelenggara acara hajatan.
“Total ada delapan orang yang sudah diperiksa. Termasuk penyelenggara acara hajat, korban yang bisa diajak komunikasi, dan yang memasak hidangan,” paparnya.
Kendati demikian, kasus keracunan massal di Banjar tersebut masih dalam tahap penyelidikan pihak kepolisian, dan belum dapat dipastikan penyebab keracunan massal puluhan warga.
Lanjut Hadi, warga Banjar yang menjadi korban keracunan sampai saat ini sudah berangsur membaik.
Selain itu juga, yang dirawat di rumah sakit telah kembali pulang ke rumah.
“Penyebabnya belum bisa dipastikan, karena kita juga masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium, nanti setelah ada itu kan pasti mengerucut dan akan ada dugaan sementara. Untuk korban sudah sembuh, yang dirawat juga sudah pada pulang,” tandasnya.
Dinkes Banjar Kumpulkan 12 Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, dr. Andi Bastian melalui Kasi Kesling, Rusyono mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan beberapa sampel bahan makanan dari lokasi kejadian yang menjadi pemicu keracunan massal.
Jumlah sampel makanan yang diambil guna dilakukan pemeriksaan laboratorium sebanyak 12 jenis.
Diantaranya soto, kue bugis, tape ketan, daging ayam kecap, saus bantal, nasi, mustofa, dan yang lainnya.
“Hasilnya belum keluar, karena untuk pemeriksaan bakteri biasanya memang lumayan lama kurang lebih sekitar dua mingguan. Untuk sampel makanan yang kita kirim ada dua belas jenis makanan,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan warga Kota Banjar keracunan massal usai menyantap hidangan di salah satu lokasi hajatan pada tanggal 24 Mei lalu. (Sandi/R8/HR Online)
Editor: Jujang