Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Wali Kota Banjar, Jawa Barat, Hj. Ade Uu Sukaesih meninjau kondisi jembatan gantung Cipadung yang merupakan penghubung akses Jalan Nasional Jabar Jateng Kecamatan, Purwaharja dan Kecamatan Banjar, Senin (7/6/21).
Peninjauan tersebut guna melihat langsung kondisi jembatan gantung yang mengalami peningkatan intensitas lalu lintas khususnya kendaraan bermotor setelah adanya penutupan Jembatan Baru yang saat ini sedang renovasi.
Dari hasil peninjauan tersebut, Ade Uu Sukaesih, mengatakan, pihaknya khawatir dengan adanya kondisi tersebut berdampak pada daya tahan jembatan.
Apalagi, dari hasil peninjauan ada sejumlah kayu lantai dasar jembatan kondisinya banyak yang sudah lapuk, sehingga sangat membahayakan pengguna jalan.
“Banyak lantai jembatan gantung Cipadung yang kondisinya sudah lapuk dan ini bisa berbahaya bagi pengguna jalan yang melintas,” kata Ade Uu Sukaesih.
Baca juga: DPUPRKP Kota Banjar Pasang PJU Lokasi Jembatan Gantung
Intruksi Analisa Jembatan Gantung
Untuk itu, lanjut Ade Uu, ia memerintahkan kepada DPUPRKP untuk segera melakukan pengecekan lebih lanjut kondisi jembatan gantung tersebut guna memastikan kondisi keamanan jembatan secara keseluruhan.
Selain itu, Ade Uu Sukaesih juga menginstruksikan kepada Dinas Perhubungan untuk menghitung jumlah arus kendaraan yang melintas di jembatan gantung agar tahu beban atau daya tahan kekuatan jembatan gantung.
Sehingga, nantinya hasil kajian atau pengecekan itu bisa menjadi dasar kebijakan perlu tidaknya perbaikan agar keselamatan pengendara yang melintas betul-betul bisa terjamin keamanannya.
“Saya intruksikan SKPD terkait agar melakukan peninjauan secara keseluruhan kondisi jembatan gantung, apakah jembatan masih layak atau harus ada perbaikan terlebih dahulu agar tidak membahayakan,” tandas Ade Uu Sukaesih.
Kadishub Banjar, Ajat Sudrajat, mengatakan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan langsung menindaklanjuti hasil peninjauan lokasi jembatan gantung Cipadung tersebut.
Bahkan, pihaknya akan melakukan penghitungan jumlah arus kendaraan yang melintas per harinya untuk mengetahui beban kekuatan jembatan gantung karena kondisinya memang sudah banyak yang lapuk.
Setelah itu, baru hasil penghitungan tersebut pihaknya akan memadukan dengan hasil pengecekan DPUPRKP. Apabila dari hasil pengecekan PU itu membahayakan dan tidak memenuhi aspek keamanan, maka akan ada penutupan dan hanya untuk pejalan kaki.
“Jika hasil pengecekan pihak PU memang tidak memungkinkan dengan beban yang ada, ya akan kami rekomendasikan penutupan dan hanya boleh untuk pejalan kaki agar tidak membahayakan,” kata Ajat.
Sementara itu, Kadis PUPRKP Tomy Subagja belum memberikan keterangan terkait rencana tindak lanjut pengecekan jembatan gantung Cipadung tersebut. (Muhlisin/R6/HR-Online)