Berita Banjar, (harapanrakyat.com),– Berawal dari isu yang menyebutkan lahan di Dusun Sukanegara, RT 7, RW 2, Desa Waringinsari, Kota Banjar, Jawa Barat, merupakan makam keramat, banyak warga berdatangan untuk ziarah.
Belakangan warga resah dengan isu yang menyebutkan adanya lahan yang diduga menjadi makam keramat dari seorang Waliyullah tersebut.
Lahan yang dianggap makam keramat tersebut diduga milik Syekh Abdurrahman keturunan Raden Syahid Sunan Kalijaga, Kadilangu, Demak. Syekh Abdurrahman ini dianggap sebagai keturunan waliyullah.
Saking gegernya, untuk membuktikan kebenaran desas-desus tersebut pihak Pemerintah Desa Waringinsari bersama warga menggali lahan yang diduga menjadi makam keramat tersebut. Dengan menggunakan alat berat atau beko, lahan dibongkar.
Salah seorang tokoh agama setempat, KH. Sofyan Sauri, menuturkan, pembongkaran lahan diduga makam keramat tersebut bermula dari adanya warga yang mendapat mimpi tentang makam keramat di lahan tersebut.
Hal tersebut kemudian menjadi isu yang menyebar dan membuat resah warga masyarakat hingga satu tahun lamanya. Bahkan, sejumlah tamu dari luar daerah berdatangan untuk berziarah di lahan yang diduga makam keramat tersebut.
“Banyak warga masyarakat yang mulai resah. Akhirnya sekitar dua bulan lalu Pemerintah Desa mengajak warga untuk musyawarah. Hari ini akhirnya dilakukan penggalian lahan,” kata Sufyan Sauri kepada wartawan, Rabu (23/6/2021).
Tidak Ada Apa-apa di Lahan Diduga Makam Keramat Waliyullah Kota Banjar
Setelah dilakukan penggalian lahan diduga makam keramat tersebut, lanjutnya, ternyata lahan tersebut kosong. Tidak ditemukan jejak ataupun bekas tanda-tanda yang menunjukkan bahwa lokasi tersebut betul-betul sebuah lahan untuk pemakaman apalagi makam keramat.
Hal itu, karena setelah dilakukan penggalian sedalam 3,5 meter terbukti tidak ada bekas mayat atau jenazah di lokasi lahan sebagaimana isu yang beredar dan meresahkan warga masyarakat.
Jika memang lokasi tersebut betul-betul merupakan makam keramat, sambung Sufyan, pasti akan memiliki ciri khas tersendiri terlebih lagi mereka para kekasih Allah (Waliyullah).
“Setelah digali ternyata nggak ada apa-apa. Cuma lahan kosong jadi nggak terbukti. Kalau memang makam Waliyullah biasanya ada tandanya. Ada ciri khasnya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Waringinsari, Kuswanti, membenarkan adanya kejadian penggalian lahan diduga makam keramat yang menghebohkan warganya.
Kuswanti mengatakan, kejadian tersebut bermula dari adanya warga yang meyakini dan menganggap bahwa dilokasi tersebut terdapat makam Waliyullah.
Bahkan, kata Kuswanti, isu yang beredar ada lima makam di lokasi tersebut. Kelima makam tersebut yaitu makam Syekh Abdurrahman, istrinya dan tiga makam lagi yaitu milik santri atau pengikutnya Syekh Abdurrahman.
“Jadi dari informasi yang beredar itu ada lima makam di sana. Kita gali semua dengan kedalaman 3 meter lebih,” kata Kuswanti.
Setelah selesai penggalian tersebut, lanjutnya, disaksikan warga ternyata tidak ditemukan apapun dari lima lokasi lahan yang diduga sebagai tempat makam keramat.
Dengan tidak ditemukannya bukti-bukti setelah penggalian serta hasil Musyawarah dengan para tokoh agama dan masyarakat, kata Kuswanti, saat ini warga ataupun tamu dilarang ziarah di lahan tersebut.
“Setelah kita bongkar semuanya dari lima makam yang digali itu ternyata kosong. Tidak ada apa-apanya. Jadi kita tutup lokasi lahan tersebut untuk kegiatan ziarah,” jelasnya. (Muhlisin/R7/HR-Online)
Editor: Ndu