Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Rabu, 23 Juni 2021 bisa jadi hari bersejarah bagi Iwa Kartiwa. Warga Desa Karangsari, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat tersebut terpaksa duel dengan babi hutan yang masuk ke pemukiman.
Sebelumnya warga Desa Karangsari geger setelah babi hutan masuk ke pemukiman mereka. Ratusan warga berusaha menangkap babi hutan tersebut dengan berbagai cara.
Namun, menangkap babi hutan apalagi babi hutan liar berukuran besar tidaklah mudah dan cukup berbahaya. Warga mencoba berhati-hati saat menangkap babi hutan tersebut.
“Awalnya babi masuk ke rumah milik warga, ada dua rumah yang dimasuki babi hutan tersebut. Warga langsung mengejarnya, babi malah keluar masuk pemukiman kami,” ujar Iwa kepada HR Online, Rabu (23/6/2021).
Saat pengejaran dilakukan, babi hutan sempat terperosok ke selokan yang berada di belakang rumah warga.
“Sempat terperosok, tapi lalu babi itu lari ke areal persawahan milik warga. Warga masih mengejar dan berusaha menangkapnya, saat itu babi hutan malah balik arah dan mengejar warga,” jelas Iwa.
Iwa kemudian memberanikan diri menghampiri babi hutan tersebut, saat itu babi sudah berbalik arah dan mengejar dirinya.
“Jarak babi hutan dengan saya kurang lebih sekitar 5 meteran, saya mencoba tenang. Lalu berdoa, saya beranikan diri duel dengan babi hutan tersebut,” katanya.
Saat berhadapan dengan babi hutan yang sedang mengamuk tersebut, Iwa teringat kata orang-orang tua dulu.
“Saya ingat kata orang tua dulu kalau dikejar babi dan tidak bisa menghindar, pegang saja telinganya. Itu yang saya lakukan terhadap babi hutan tersebut,” katanya.
Duel dengan Babi Hutan di Pangandaran, Iwa Sempat Terbanting
Saat duel dengan babi hutan tersebut, Iwa pun sempat terbanting karena tenaga babi hutan tersebut cukup kuat. Warga yang menonton dari kejauhan sempat deg-degan melihat aksi Iwa.
“Berat babinya sekitar 80 kilogram, jelas tenaganya kuat sekali. Saya tekan kepala babi hutan itu dengan lutut sambil meminta tolong warga,” katanya.
Saat itulah dua orang warga datang menghampiri disusul warga lainnya yang datang untuk membantu Iwa.
“Kaos yang saya kenakan lalu digunakan untuk menyumpal mulut babi. Karena takutnya menggigit, apalagi taring babi terlihat sangat panjang dan berbahaya,” jelasnya.
Babi hutan yang sudah dilumpuhkan tersebut lantas dipindahkan oleh warga. Saat proses pemindahan, warga sempat kesulitan karena lokasinya berada di pesawahan.
Babi hutan yang sudah diikat tali lalu digotong dengan dua bambu. Sayangnya tandu dari bambu tersebut patah, karena babi hutan cukup besar.
“Alhamdulillah berkat kerja keras semua warga yang memburu babi hutan itupun akhirnya berhasil dilumpuhkan. Selanjutnya babi dikurung di sebuah tempat yang aman,” pungkasnya. (Entang/R7/HR-Online)
Editor: Ndu