Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Budidaya cabai baja menjadi alternatif bagi kelompok tani di Desa Selasari, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, saat musim kemarau ini.
Kelompok tani di wilayah tersebut melakukan penanaman cabai baja pada lahan sawah seluas 8 hektar yang saat ini mengalami kekeringan akibat musim kemarau.
Kepala Desa Selasari, Tugaswara mengatakan, penanaman cabe baja tersebut merupakan salah satu upaya para petani untuk tetap bisa beraktivitas ketika musim kemarau. Serta memanfaatkan lahan sawah sebelum kembali ditanami padi.
“Para petani memilih cabai baja karena kuat dari serangan hama penyakit, dan juga bisa tahan lama. Terutama jika melakukan pengiriman ke luar daerah seperti ke Jakarta, Jogjakarta, Bandung, atau daerah kota besar lainnya,” terangnya kepada HR Online, Jumat (11/06/2021).
Untuk kemajuan warga masyarakat dan kelompok pertanian, terutama yang memiliki lahan sawah yang luas, pihak pemerintah desa akan memberikan edukasi seputar pertanian.
Untuk itu, lanjut Tugaswara, Pemerintah Desa Selasari akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, terkait edukasi melalui penyuluhan dan peningkatan kapasitas bagi masyarakat dan kelompok tani Desa Selasari.
“Jika warga masyarakat dan kelompok tani mengikuti edukasi dan arahan dari petugas penyuluh pertanian, tentu ilmu dan wawasan mereka akan bertambah. Untuk mewujudkan hal itu, kami akan koordinasi dengan Dinas Pertanian untuk mendatangkan tim penyuluh ahli pertanian,” paparnya.
Tugaswara berharap nantinya masyarakat maupun para petani masih bisa mengolah lahan pertaniannya, meskipun musim kemarau. Selain itu, ia juga berharap dengan budidaya cabai baja yang kelompok tani lakukan saat ini hasilnya bisa bagus.
Baca Juga : Dinas Pertanian Pangandaran Dorong Percepatan Tanam di Musim Kemarau
Distan Pangandaran Apresiasi Koptan Budidaya Cabai Baja
Sementara itu, Kadis Pertanian Kabupaten Pangandaran, Sutriaman, mengapresiasi usaha kelompok tani Desa Selasari yang membudidayakan cabai baja saat musik kemarau.
“Kelompok tani Desa Selasari melakukan sesuatu hal yang sangat positif. Karena masa seperti sekarang ini areal pertanian tengah mengalami kekeringan. Namun mereka memanfaatkannya dengan menanam jenis komoditas yang bisa tumbuh pada lahan kering,” katanya.
Dengan begitu, para petani pun bisa menjual hasil dari taninya ke pasar, bahkan hingga ke pasar luar Kabupaten Pangandaran.
Lebih lanjut Sutriaman mengatakan, budidaya cabai baja ini baru ditanam pada lahan seluas 8 hektar. Namun dengan adanya inisiatif dari kelompok tani, maka untuk kedepannya lahan akan diperluas lagi.
“Kami tentunya sangat apresiasi sekali. Terlebih kelompok tani melakukan budidaya cabai baja ini dengan swadaya. Sama sekali belum ada bantuan dari pemerintah,” tandasnya.
Sutriaman berharap, kegiatan kelompok tani Desa Selasari menjadi pionir bagi kelompok tani lainnya. Khususnya yang ada di Kabupaten Pangandaran.
Kedepan pihaknya akan berusaha membantu serta memperhatikan para kelompok tani yang mandiri, cerdas, dan kreatif. Seperti halnya kelompok tani di Desa Selasari. (Ntang/R3/HR-Online)
Editor : Eva Latifah