Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Puluhan warga yang tergabung dalam Paguyuban Pemuda Lembur Ciamis menuding penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) karut-marut. Bahkan mereka mengklaim menemukan agen e-warong abal-abal.
Dalam aksi yang berlangsung di depan kantor Cabang Bank Mandiri Ciamis pada Kamis (10/6/2021) siang, mereka menyampaikan penyaluran bantuan pemerintah itu tidak sesuai dengan pedoman umum (Pedum).
Feri, perwakilan paguyuban, mengatakan, pihaknya banyak menemukan permasalahan di lapangan dalam penyaluran untuk masyarakat itu.
Salah satu yang ganjil dari mereka, adanya e-warong ‘abal-abal’ yang hanya buka saat adanya penyaluran saja.
“Maka dari itu kami meminta Bank Mandiri Ciamis sebagai penyalurnya harus bertanggungjawab dan bekerja secara profesional,” tegasnya.
Baca juga: Soroti Pelayanan RSUD Ciamis, Puluhan Massa Geruduk DPRD
Andi, salah satu massa aksi juga mengatakan hal senada. Ia meminta pihak bank menindak tegas terhadap agen nakal itu yang tidak sesuai dengan aturan. Pasalnya, bila terus berlangsung semakin meresahkan masyarakat.
“Jangan sampai ini ada pembiaran begitu saja. Sudah jelas kalau seperti itu salah,” tegasnya.
Banyaknya e-warong nakal itu, ia menduga karena adanya intervensi para politisi yang berdampak ketidaksesuaian agen dalam penyalurannya.
Kedatangan massa tersebut mendesak agar bank Mandiri segera membenahi persoalan ini selama seminggu ke depan.
“Hasil pembenahan itu kami minta dipublikasikan sebagai bentuk keterbukaan informasi publik. Jika tidak, maka kami akan kembali lagi dengan massa yang lebih banyak,” pungkasnya.
Kepala Cabang Bank Mandiri Ciamis, Abimanyu Santoso, membantah tudingan para demonstran terkait adanya intervensi pihak lain kepada pihaknya.
Jika itu memang ada dan tidak sesuai Pedum, tegas Abimanyu, pihaknya mempersilakan untuk melaporkannya secara langsung.
“Kita hanya pelaksana dari program pemerintah. Apabila ada yang tidak sesuai, kita selalu menindaklanjutinya dengan melakukan pembinaan. Laporan tersebut biasanya datang dari petugas di lapangan, terutama soal mesin EDC,” singkatnya. (Fahmi/R6/HR-Online)