Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Program Keluarga Harapan (PKH) Kota Banjar fasilitasi siswa-siswi anak KPM yang lulus sekolah tingkat SLTA untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi melalui progam Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah.
Bantuan dari pemerintah untuk bidang pendidikan ini sebelumnya hanya sampai tingkatan SMA. Namun seiring adanya kebijakan baru bisa sampai kuliah.
Koordinator PKH Kota Banjar, Rahmat, menjelaskan, kuliah gratis langsung dari pemerintah yang membiayainya ini sudah sampai ke anak KPM, terutama yang memiliki niat dan minat tinggi melanjutkan pendidikan.
“Adanya kebijakan baru itu, kita langsung mengumpulkan pendamping untuk membantu anak-anak KPM yang ingin lanjut kuliah. Alhamdulillah sampai saat ini masih proses berjalan,” katanya kepada Koran HR, Selasa (22/6/2021).
Peran PKH dalam hal ini, lanjutnya, membantu calon mahasiswa mendaftarkan akun KIP kuliah melalui website. Hal itu karena belum semua tahu prosedur pendaftarannya.
Baca juga: Wujudkan Banjar Agropolitan, Poktan Sukadana Kembangkan Alpukat Pangeran
Jalin Kerjasama Perguruan Tinggi
Selain itu, pihaknya juga menjalin kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi guna memfasilitasi calon mahasiswa jalur KIP tersebut.
Saat ini, sambungnya, PKH Kota Banjar sudah menjalin kerjasama dengan STISIP BP Banjar guna mendukung program ini.
Bahkan, sudah ada puluhan calon mahasiswa yang mengikuti pendaftaran dan ujian di perguruan tinggi tersebut.
“Total semua yang kita fasilitasi baru ada 52 anak yang mana sebagian dari mereka sudah daftar ke STISIP, bahkan tinggal menunggu hasil seleksinya,” ujarnya.
Selain STISIP, kata Rahmat, ada juga kampus STMIK BCI Tasikmalaya, UNU, dan Unigal yang sudah membuka kesempatan untuk para calon mahasiswa yang lewat jalur ini.
Meski di Banjar baru satu kampus, ke depan pihaknya akan terus menjalin komunikasi dengan beberapa perguruan tinggi yang ada di Banjar guna mendukung program pemerintah pusat ini.
Target Sasaran
Rahmat menerangkan, dari total KPM PKH Kota Banjar sesuai data terbaru ada 4.080. Sementara itu, KPM yang memiliki anak sudah lulusa SLTA sekitar 400 an anak.
Meski jumlahnya banyak dan yang baru daftar sebanyak 52, namun pihaknya menargetkan hingga akhir bulan Juni 2021 ini bisa mencapai 100 anak.
“Sedangkan sisanya sesuai fakta di lapangan banyak anak yang langsung bekerja, sehingga tidak semuanya melanjutkan kuliah. Intinya kita punya target sampai 100 sampai akhir bulan dan semoga saja sukses,” ucapnya.
Adapun syarat bisa mendapatkan program Kemendikbud ini, Rahmat menyebut ini khusus anak KPM PKH yang sudah lulus SLTA dan sesuai dengan kriteria dari pemerintah.
Sedangkan fasilitas yang diterima penerima tersebut berupa kuliah gratis yang mana biaya selama menempuh pendidikan di kampus ditanggung pemerintah.
Selain itu, mereka juga mendapatkan uang saku. Kendati begitu, pihaknya belum mengetahui detail berapa nominal yang didapat, karena PKH hanya memfasilitasi sampai pembuatan akun saja.
“Soalnya besaran yang diterima ada perubahan dan juga menyesuaikan akreditasi kampusnya. Jadi yang lebih paham itu masing-masing kampus yang menerima jalur program ini,” ujarnya.
Ia harap, adanya peluang besar bagi anak KPM PKH yang memiliki minat melanjutkan sampai perguruan tinggi ini harus dimanfaatkan dengan baik.
Pasalnya, sesuai dengan tujuan PKH sendiri bisa mengentaskan kemiskinan dan mewujudkan KPM menjadi lebih mandiri.
“Nah salah satunya melalui jalur pendidikan ini. Semoga saja kalau anaknya sampai kuliah dan dia berprestasi syukur bisa membantu orang tuanya, baik masalah ekonomi maupun lainnya,” pungkasnya. (Muhafid/Koran HR)