Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Belasan petani di Dusun Sukahurip, Desa Langensari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar yang tergabung dalam Kelompok Tani Sukadana kembangkan tanaman alpukat pangeran di lahan seluas 14 hektar.
Jenis alpukat dari Ambarawa Semarang Jawa Tengah ini memiliki kelebihan tersendiri, yakni dari bobot per buahnya yang bisa mencapai 1 kilogram dan rasanya lebih enak.
Suryana (49), salah satu petani, mengatakan, sejak 1,5 tahun lalu ia bersama 17 anggota lalinnya menanam alpukat ini.
Ia tertarik dengan jenis ini karena yang paling cocok, serta perawatannya yang tidak begitu sulit.
“Kita tanam jaraknya 6-7 meter tiap pohonnya. Nah untuk merawatnya kita tumpangsari, yakni sambil menanam sayur-sayuran dan aneka palawija. Sehingga ini bisa jadi modal buat pemupukan alpukat,” katanya, Selasa (22/6/2021).
Meski baru pertama kali menanam ini dan sampai saat ini belum buah, namun ia optimis hasilnya akan memuaskan.
Sebab, ia sudah melihat di berbagai tempat dengan kondisi yang sama, yakni sebelumnya menanam pepaya kemudian beralih ke alpukat dan hasilnya memuaskan.
“Di sini tadinya semua pepaya. Karena untuk perawatan dan pupuknya berat, sehingga ini bisa menjadi solusi. Apalagi Langensari rencananya menjadi salah satu desa agrowisata. Makanya persiapannya sejak sekarang,” ujarnya.
Dari awal tanam hingga berbuah yang mencapai waktu 3 tahun, tidak membuat ia bersama petani yang lain berpangku tangan. Mereka terus mengembangkan berbagai tanaman variasi agar nantinya pengunjung bisa mendapatkan banyak pilihan.
“Pepaya dan pisang kan sudah, sekarang kita tanam alpukat dan belimbing. Kalau nanti sudah berbuah, wisatawan bisa beli dan memetiknya sendiri,” pungkasnya.
baca juga: Menjanjikan, Sejumlah Pemuda di Kota Banjar Jadi Pengrajin Jemuran Rekondisi
Potensi Pengembangan Alpukat Pangeran
Ketua Pegiat Agrowisata Langensari, Eman Sulaeman, mengatakan, pihaknya terus berupaya mengenal potensi wilayah Langensari sebagai salah satu daerah di Kota Banjar yang memiliki aneka tanaman, terutama buah-buahan.
Sebagaimana visi dan misi Kota Banjar dalam rangka mewujudkan agropolitan, pihaknya bersama masyarakat terus bekerja keras mengembangkan aneka tanaman buah.
“Kebetulan di sini itu alpukat pangeran, sedangkan di Waringinsari ada belimbing dan jamur kristal. Nah seperti ini kan ada variasi dan banyak pilihan untuk pengunjung nantinya,” kata Eman.
Karena itu, Langensari yang sudah memiliki ciri khas dalam bidang pertanian ini terus mengenalkan ke berbagai pihak, seperti pemerintah, investor maupun lainnya.
Ia mengungkapkan, alpukat pangeran yang ada di Langensari meskipun belum berbuat namun sudah menarik sejumlah kalangan, terlebih ketika nanti sudah berbuah.
Maka dari itu, ia harap pemerintah, swasta maupun masyarakat bisa mendukung dalam pengembangan ini hingga wisata petik buah benar-benar terwujud.
“Nantinya di sini banyak variasi buah yang kita tawarkan, baik itu jambu kristal, belimbing, durian, pisang, pepaya, maupun alpukat. Semoga saja Banjar sebagai daerah agropolitan benar-benar terwujud dan di sinilah tempatnya,” pungkas Eman.
baca juga: Bisnis Cacing Sutra di Kota Banjar Menggiurkan
Upaya Pemerintah
Di lokasi yang sama, Aip Rusdiana, Penyuluh Pertanian DKPPKP Kota Banjar Desa Langensari, mengatakan, pihaknya terus melakukan pembinaan terhadap Poktan Sukadana dalam pemeliharaan alpukat pangeran supaya pertumbuhannya maskimal.
Bahkan, di bulan Oktober 2021 ini pihaknya merencanakan penanaman alpukat sekitar 2 hektar yang sumbernya dari Dana Desa.
“Poktan Sukadana ini bekerjasama dengan Pusat Bibit Alpukat (Pusbikat) Ambarawa yang nantinya akan membantu dalam pemasarannya juga, bahkan sampai ekspor,” ungkap Aip.
Tak hanya itu, bila nanti sudah mendekati musim buah, ada rencana pembangunan gudang untuk menyimpan hasil panen dari petani ini sebelum dibawa ke Jakarta untuk dipasarkan.
Selain itu, pembanguna jalan usaha tani juga sudah diusulkan dengan lebar 2 meter dan panjang 2,5 kilometer guna memudahkan akses pengunjung datang.
“Sekarang banyak yang senang wisata ke kebun, bisa petik buah sendiri dan itu kita punya, yakni di Langensari. Apalagi petaninya di sini kompak dan rajin dalam merawat, sehingga dalam urusan pemeliharaan sangat bagus,” imbuhnya.
Sebagaimana masterplan Bappeda, sambung Aip, dalam mewujudkan agropolitan ini di Langensari ada 3 desa yang kini sedang mengembangkan buah-buhan, seperti Langensari alpukat, Rejasari buah durian dan Waringinsari belimbing madu. (Muhafid/Koran HR)