Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Memiliki kualitas terbaik, komoditas rempah kapulaga dari Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, dikirim petani Pangandaran ke negara Belanda.
Kunkun Herawanto Ketua Asosiasi Petani Kapulaga Pangandaran membenarkan hal tersebut Sabtu (26/6/2021).
Ia menyebut, bulan Juni 2021 ini, 8 ton kapulaga asal Pangandaran mendarat di negeri kincir angin.
“Belanda membutuhkan kapulaga dari Pangandaran bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan produksi rumahan, tapi juga skala besar,” ujar Kunkun.
Baca Juga: Harganya Paling Tinggi, Petani di Pangandaran Diajak Tanam Kapulaga
Menurutnya, kapulaga asal Pangandaran memiliki kadar yang lebih baik ketimbang dari daerah lainnya di Indonesia.
“Maka dari itu, tak heran negara Belanda memesan kapulaga dari Pangandaran,” jelasnya.
Saat ini lanjut Kunkun, jumlah pembudidaya rempah kapulaga di Pangandaran mencapai 6 ribu KK (Kepala Keluarga).
“Mereka tersebar di 46 Desa 10 kecamatan di Pangandaran,” katanya.
Untuk harga kapulaga sendiri, saat ini petani Pangandaran menjual kapulaga berkadar air 20 senilai Rp 155 ribu/kilogram, sementara untuk yang berkadar air 15 berkisar Rp 160 ribu/kilogram.
“Perbedaan kadar air tersebut bisa kita ukur dengan menggunakan alat khusus, konsumen juga bisa membuktikan itu saat transaksi,” ucapnya.
Menurutnya, saat ini kapulaga dari Pangandaran menjadi salah satu rempah yang diminati masyarakat dalam dan luar negeri, termasuk Belanda.
Masyarakat saat ini menjadikan kapulaga untuk bahan masakan, industri makanan, minuman hingga farmasi.
“Tanaman kapulaga ini bisa tumbuh di kondisi area tanam yang redup ataupun terang,” katanya lagi.
Kapulaga sendiri tambah Kunkun bisa dipanen saat usia tanam 12 bulan, dan bisa berumur sampai 15 tahun.
“Saya mengajak masyarakat Pangandaran memaksimalkan potensi kapulaga ini, karena sangat menjanjikan,” pungkasnya. (Ceng2/R8/HR Online)
Editor: Jujang