Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Tim dari Sekretariat Kabinet (Setkab) RI pada Minggu (23/5/2021), datang ke Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, untuk mencari penyebab dan solusi banjir di Desa Paledah, Kecamatan Padaherang.
Kedatangan tim Setkab RI sekaligus untuk meninjau langsung kesiapan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Tim Sekretariat Kabinet datang bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Kemudian, Kementerian dan Lembaga KKP, Kemenparekraf, Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Kesehatan.
Hadir pula dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan juga Bappeda Kabupaten Pangandaran. Selain itu, Bappeda Kab Sukabumi, Garut, Tasikmalaya, dan Kabupaten Ciamis.
Kepala Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Perekonomian, Wahyu Utomo mengatakan, pihaknya bersama tim Setkab RI dalam PSN khususnya pembangunan wilayah Jawa Barat, mencari informasi terkait kegiatan penanganan banjir di Padaherang.
“Seperti di Desa Paledah yang rutin setiap tahun, dan pembangunan TPA Bojongsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran,” katanya.
Lebih lanjut Wahyu menuturkan, bahwa untuk menangani atau solusi masalah banjir di Padaherang khususnya Desa Paledah, maka harus mencari penyebabnya.
“Setelah mendapat paparan dari BBWS Citanduy, maka kita akan diskusikan secara detail,” tuturnya di lokasi daerah banjir di Desa Paledah.
Wahyu berharap, hasil rakor tingkat pusat sebagai upaya percepatan penanganan banjir, maka lahan persawahan yang bertahun-tahun menjadi langganan banjir, bisa segera terselesaikan.
“Karena, pertanian merupakan tulang punggung perekonomian Pangandaran, selain sektor pariwisata. Oleh karena itu, saya akan sampaikan di level pusat, bagaimana solusi penanganan banjir di daerah sini,” pungkasnya.
Solusi Banjir di Paledah Pangandaran Ala BBWS Citanduy
Sementara itu, Kepala Bidang KPISDA BBWS Citanduy, Gandes Sawitri menuturkan, perencanaan untuk banjir di Desa Paledah, akan dibuat kolam retensi di beberapa zona.
Selain itu juga akan melakukan pengerukan atau normalisasi Sungai Ciseel, serta peninggian tanggulnya.
Sedangkan untuk melakukan hal tersebut, pihaknya sudah menganggarkan pada tahun 2022 dan tahun 2021 menunggu sisa lelang.
“Kajian DED-nya sudah ada. Semua daerah terdampak di Padaherang adalah prioritas. Seperti zona 2 yakni mengurangi dampak Banjir di Desa Paledah. Dan yang akan kita lakukan adalah pembuatan kolam retensi, normalisasi dan peninggian sungai Ciseel dan apoor,” tuturnya.
Sementara Kepala Desa Paledah, Sano mengatakan, permasalahan banjir tersebut karena tanggulnya rendah. Sehingga, kiriman air dari sungai Apoor ke Ciseel, limpas ke persawahan. Maka solusi untuk mengatasi banjir tersebut adalah dengan meninggikan tanggul.
Selain itu, masyarakat juga berharap agar melakukan pembuatan embung atau kolam retensi, dan pompanisasi untuk pembuangan ke Sungai Ciseel.
“Sehingga durasi banjir tidak akan lama menggenangnya,” pungkasnya. (Madlani/R5/HR-Online)