Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Pilar jembatan Cidahu yang berada di jalan Kabupaten, tepatnya di lintas desa Gereba Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tiba-tiba ambruk Senin (31/5/2021).
Khawatir menjadi pemicu terjadinya kecelakaan, pengguna jalan meminta agar pemerintah Kabupaten Ciamis melalui instansi terkait dapat dengan segera memperbaikinya.
Eman, pengguna jalan mengatakan, setelah di hotmix, akses jalan Kawali-Sadananya setiap harinya selalu ramai dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat.
Ambruknya pilar jembatan Cidahu dikhawatirkan dapat menjadi pemicu terjadinya kecelakaan.
Sebab, tidak menutup kemungkinan kendaraan yang melaju menuju arah Kawali tiba-tiba terperosok dan terjatuh masuk ke dalam sungai.
“Terlebih jembatan Cidahu keadaannya sempit dan gelap apabila pada malam hari,” ujar Eman Senin (31/5/2021).
Baca Juga: Sempat Bentrok, Ormas PP dan Gibas di Ciamis Sepakat Islah
Agar hal itu tidak terjadi, warga meminta pemerintah dapat sesegera mungkin memperbaikinya kembali.
“Sebab, jika dibiarkan berlarut larut selain kerusakannya akan bertambah parah, juga tidak menutup kemungkinan menjadi pemicu terjadinya kecelakaan,” jelasnya.
Didi, warga setempat menambahkan, jembatan Cidahu merupakan milik Pemerintah Kabupaten Ciamis.
Jembatan tersebut sebagai penghubung antara Desa Gereba dan Desa Bangbayang dan jalannya bisa tembus hingga Kecamatan Sadananya.
“Ambruknya pilar jembatan terjadi sekitar pukul 10.00 WIB saat hujan terjadi,” katanya.
Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan, di lokasi tersebut sudah diberi tanda pengamanan.
Tujuan nya agar para pengendara motor maupun mobil bisa berhati-hati dan terhindar dari bahaya.
“Itu hanya sementara saja, kita ingin pilar jembatan Cidahu ini segera diperbaiki,” ungkap Didi.
Warga setempat lanjut Didi, tentunya sangat mendambakan jembatan Cidahu dapat dibangun dengan konstruksi yang kuat dan representatif.
Sebab selama ini selain kondisinya sudah rusak dan ukurannya sempit, modelnya juga masih seperti jembatan yang dibangun pada jaman pra kemerdekaan. (Edji/R8/HR Online)
Editor: Jujang