Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Dua orang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Banjar, Jawa Barat, menjadi korban modus tipu gelap.
Bermula pada saat 3 orang siswa berinisial G, Z, dan S hendak berangkat ke sekolah pada Sabtu (29/5/2021), kurang lebih sekitar 07.30 WIB.
Akan tetapi, saat di lokasi kejadian tepatnya di depan sebuah caffe di Jalan M. Hamim, pelaku yang menggunakan sepeda motor datang menghampiri ketiga pelajar tersebut.
Pada saat menghampiri 3 siswa, pelaku tipu gelap mengaku sebagai teman dari salah seorang pegawai tata usaha tempat ketiga pelajar SMP itu sekolah.
Kemudian, pelaku meminta dua orang korban berinisial Z dan G, untuk mengantarnya mengambil sebuah CPU di tempat salah seorang pegawai tata usaha.
Sedangkan, siswa satunya lagi berinisial S, diminta untuk menunggu di lokasi tersebut. Karena S tidak ikut, maka tas dan handphone milik kedua temannya itu dititipkan kepadanya.
Selain meminta tolong untuk mengantarkan dan membawa sebuah CPU, pelaku juga akan memberikan uang jajan kepada pelajar SMP yang menjadi korban tipu gelap tersebut.
Menurut keterangan siswa berinisial S, setelah kedua temannya pergi, tak berselang lama pelaku kembali, dan meminta tas yang berisikan 2 unit HP merk Vivo Y30 dan Xiaomi, serta buku pelajaran.
“Saya ditinggal dan dititipkan tas milik G, yang isinya buku pelajaran sama dua handphone. Terus nggak lama orang itu balik lagi minta tas. Katanya mau dikasihin ke teman saya,” tuturnya siswa berinisial S, kepada HR Online, Sabtu (29/5/2021).
Setelah membawa tas yang berisi 2 handphone, pelaku langsung pergi begitu saja. Bahkan, pelaku juga tidak memberikan tas tersebut kepada kedua korban, yang ditinggalkan di gang Stroberry, Lingkungan Parunglesang, Kota Banjar.
Jadi Korban Tipu Gelap, Pelajar SMP di Kota Banjar Tidak Lapor ke Polisi
Sementara itu, warga setempat melihat siswa berinisial Z dan G tengah kebingungan. Kemudian warga pun langsung menginformasikan kepada salah seorang guru SMP tempat korban sekolah.
Setelah itu, pihak sekolah memanggil ketiga orang tua pelajar SMP tersebut untuk datang ke sekolah.
Kendati demikian, berdasarkan hasil musyawarah, ketiga orang tua tersebut menerima atas kejadian yang menimpa anaknya sebagai musibah. Orang tua siswa korban tipu gelap juga tidak melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak kepolisian.
Dari peristiwa tersebut, pihak sekolah mengimbau kepada seluruh siswa agar tidak membawa handphone saat berangkat ke sekolah. Tujuannya untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Terpisah, Kapolsek Banjar AKP. Rusdiyanto melalui Kanit Reskrim Polsek Banjar Iptu. Joshua mengatakan, modus tipu gelap tersebut sering kali terjadi. Bahkan korbannya seringkali menimpa anak sekolah.
“Pelaku biasanya mengincar handphone atau kendaraan milik korban,” kata Kanit Reskrim Polsek Banjar Iptu. Joshua, kepada HR Online Sabtu (29/5/2021).
Pihak Polsek Banjar melalui Bhabinkamtibmas juga akan memberikan imbauan kepada masyarakat yang memiliki anak masih pelajar, agar tetap berhati-hati.
“Karena orang tua korban tipu gelap tidak membuat laporan, maka peristiwa tersebut sebagai data untuk kita. Selain itu, kita juga akan berikan imbauan melalui Bhabinkamtibmas, agar masyarakat selalu berhati-hati terhadap modus tindak pidana,” pungkasnya. (Sandi/R5/HR-Online)