Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Objek wisata di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, kembali dibuka mulai Selasa (18/5/2021) termasuk Batu Karas, yang sebelumnya ditutup pada 15 Mei 2021.
Dibukanya kembali tempat wisata karena penanganan Covid-19 di Kabupaten Pangandaran dinilai bagus.
Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata mengatakan, buka kembali objek wisata setelah mengikuti arahan dari Presiden dan Gubernur Jawa Barat. Bahwa daerah wisata bisa dibuka, asalkan kondisi penyebaran Covid-19 rendah, serta harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
“Setelah ada kejadian di Pantai Batu Karas kemarin viral, dan akses ke Pangandaran ditutup, kita ambil hikmahnya,” katanya, usai memberikan arahan kepada pelaku wisata, di Alun-alun Paamprokan, Senin (17/5/2021) malam.
Selain itu, para pelaku wisata juga harus menandatangani kesepakatan atau pakta integritas sebagai syarat, agar menjaga dan menerapkan protokol kesehatan 5M.
“Karena supaya perekonomian masyarakat yakni pelaku wisata harus hidup dan berjalan,” sambungnya.
Ada Pelanggaran Prokes, Pemkab Pangandaran Tak Segan Tutup Objek Wisata
Lebih lanjut Jeje menambahkan, dengan adanya kesepakatan bersama untuk saling menjaga protokol kesehatan, maka akan jelas sanksinya.
Sehingga, apabila ada pelanggaran lagi, pihaknya tidak segan akan menutup obyek wisata Pantai Pangandaran yang rugikan para pelaku wisata itu sendiri.
“Setelah penandatanganan kesepakatan pakta integritas tersebut, besok objek wisata Pantai Pangandaran dan semua destinasi kembali buka,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Pangandaran, Ujang Endin Indrawan, menanggapi kejadian penutupan obwis Pantai Batu Karas. Menurutnya, kejadian tersebut ada hikmahnya, dengan harus hati-hati di tengah pandemi Covid-19.
“Penerapan protokol kesehatan harus ketat dan terus dijalankan. Karena penanggulangan Covid-19 bukan saja tanggung jawab pemerintah, tapi semua pelaku wisata dan stakeholder,” ujarnya.
Lanjut Ujang Endin, berdasarkan arahan dari presiden dan gubernur, Pangandaran menjadi perhatian agar menjaga dengan sungguh-sungguh. Sehingga, jangan sampai ada klaster di objek wisata.
“Penutupan itu untuk menyelamatkan kesehatan. Jadi nantinya, jumlah pengunjung akan kita batasi. Mungkin dari tiket harian ataupun nanti lihat situasinya. Yang jelas mohon dijaga betul prokesnya agar wisata tetap dibuka,” pungkasnya. (Madlani/R5/HR-Online)
Editor : Adi Karyanto