Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Manfaatkan lahan kering, petani di Desa Bantarsari, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, beralih menanam palawija. Musim kemarau kali ini membuat puluhan hektar areal persawahan di wilayah Desa Bantarsari, Kecamatan Pamarican. Kabupaten Ciamis dilanda kekeringan.
Hal itulah yang membuat para petani gagal melakukan tanam padi pada musim tanam kedua kali ini. Agar bisa tetap memetik hasil dari area persawahan mereka, para petani di wilayah tersebut kini mulai beralih untuk menanam palawija.
Ketua Poktan Desa Bantarsari, Isof mengatakan, untuk bisa tetap memproduktifkan lahan pertanian, para petani sekarang mulai beralih menggarap lahan persawahan dengan tanaman palawija.
“Karena kondisi saat ini memasuki kemarau dan pasokan air di sawah juga tidak ada, maka kami terpaksa manfaatkan lahan kering dengan beralih ke palawija. Hal ini agar lahan tetap bisa produktif, dan kami sebagai petani tetap bisa mendapatkan penghasilan,” tuturnya kepada HR Online, Kamis (27/05/2021).
Lebih lanjut Isof mengatakan, dirinya akan memulai untuk melakukan penanaman palawija, serta mengajak para petani lainnya agar bisa cepat beralih tanam.
“Untuk saat ini saya sendiri tengah melakukan pembenahan lahan yang akan ditanami palawija. Insya Allah lahan ini akan kita tanami bawang merah dan tembakau,” ujarnya.
Ia berharap petani lainnya juga bisa mengikuti untuk beralaih tanam, agar lahan tetap bisa produktif dan bisa membuahkan penghasilan.
Baca Juga : Minim Saluran Pembuangan, Kantor Kecamatan Pamarican Ciamis Diterjang Banjir
Sawah Kering, Banyak Petani di Pamarican Bertahan Tanam Padi
Isof juga menyebutkan, saat ini petani di daerahnya masih cenderung bertahan untuk melakukan penanaman padi. Padahal cuaca sedang tidak bersahabat jika tetap bertahan dalam satu kegiatan, yaitu tanam padi.
“Yang paling sulit itu merubah paradigma para petani yang masih bergantung pada tanaman padi. Terbukti, meski musim seperti ini, masih banyak petani yang memaksakan untuk melakukan penanaman padi. Padahal modal untuk pengairannya juga jelas sangat tinggi dan bisa merugikan bagi petani itu sendiri,” terangnya.
Sementar itu, Sekretaris Desa Bantarsari, Ruhimat membenarkan bahwa, saat ini hampir seluruh areal persawahan di desanya mengalami kekeringan dan terancam gagal panen.
“Untuk luas area sawah yang ada di desa kami itu ada sekitar 75 hektar. Tapi sekarang hampir semua lahan sawah sudah mengalami kekeringan,” singkatnya. (Suherman/R3/HR-Online)
Editor : Eva Latifah