Budidaya jamur tiram putih saat ini sedang populer dan banyak orang yang melakukannya. Selain mudah penanganannya, usaha budidaya jamur ini juga hanya membutuhkan modal kecil saja. Namun keuntungan usaha ini terbilang besar.
Jenis jamur ini dapat tumbuh dan berkembang pada media yang terbuat dari serbuk gergaji dalam kemasan kantong plastik. Umumnya pertumbuhan jamur ini sangat tergantung dari suhu dan juga kondisi lingkungan sekitarnya.
Untuk sukses dalam usaha ini penting anda mengenal kondisi yang cocok untuk pertumbuhannya. Karena itu sebelum melakukan budidaya jamur tiram anda perlu mengenal jenis jamur yang satu ini.
Sesuai habitatnya, masa kehidupan jamur umumnya tumbuh dalam hutan yang senantiasa berada di bawah pohon yang berdaun lebar atau tanaman berkayu. Paparan sinar matahari langsung tidak baik untuk jamur.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa miselium yang tersimpan dalam ruang yang lebih redup, akan lebih banyak jumlahnya daripada dalam tempat terang dengan sinar matahari penuh.
Baca Juga: Keuntungan Budidaya Ikan Sidat Ternyata Beragam
Tips Budidaya Jamur Tiram Putih
Untuk anda yang berminat menjalankan usaha ini, berikut ini cara budidaya jamur tiram putih yang baik dan benar. Dengan melakukan tahapan ini akan membuat hasil panen akan lebih optimal.
Menyiapkan Kumbung
Kumbung merupakan rumah bagi jamur dan juga sebagai tempat untuk merawat baglog dan menumbuhkan jamur. Biasanya kumbung akan kita bangun dengan rak-rak untuk meletakkan baglog.
Kumbung yang kita gunakan juga harus mempunyai kemampuan untuk menjaga suhu dan kelembaban.
Kumbung umumnya terbuat dari bambu ataupun kayu. Dinding kumbung biasanya terbuat dari papan serta untuk atapnya terbuat dari genteng atau sirap.
Penyusunan Baglog
Ada dua cara dalam penyusunan baglog jamur tiram putih pada rak. Pertama anda dapat meletakkan baglog secara vertikal dengan lubang baglog menghadap ke atas. Selain itu, jika secara horizontal maka lubang baglog menghadap ke samping.
Baglog yang kita susun secara horizontal memiliki kelebihan tersendiri yaitu lebih aman dari siraman air. Jika dalam penyiraman air yang berlebihan, air tidak akan masuk ke dalam baglog tadi.
Selain itu, untuk waktu pemanenan juga lebih mudah. Hanya saja, penyusun lebih banyak menyita tempat.
Cara Merawat Baglog
Untuk memudahkan cara merawat baglog, anda bisa memilih atau mencoba penyusunan baglog sesuai kebutuhan. Namun sebaiknya jangan menggunakan penyiraman yang berlebihan agar nantinya baglog jamur tiram putih tetap awet.
Biasanya penyusunan baglog secara horizontal lebih menyita ruang. Untuk penyiraman sendiri, lakukan dengan sprayer, dan pastikan kelembaban suhunya kisaran 16 hingga 24 derajat.
Baca Juga: Usaha Budidaya Kroto Rumahan yang Praktis dan Menghasilkan
Merawat Jamur Tiram
Sebaiknya anda menyusun baglog, lalu buka cincin dan kertas penutup baglog. Barulah anda mendiamkan selama kurang lebih lima hari. Potong ujung dari baglog agar dapat memiliki ruang pertumbuhan yang lebih lebar.
Diamkan selama 3 hari dan jangan dulu menyiram dengan air. Cukup lakukan penyiraman pada lantai saja dan menggunakan cara di spray, dengan cara membentuk kabut bukan tetesan air.
Lakukan penyiraman rutin selama 2-3 kali sehari, tergantung pada suhu dan kelembaban kumbung.
Pengendalian Hama
Pemeliharaan pada baglog, memungkinkan anda untuk melakukan perawatan dalam mencegah atau mengendalikan hama dari penyakit yang bisa menyerang jamur tiram kapan saja.
Hama dan penyakit yang menyerang tentunya sangat tergantung keadaan lingkungan sekitar maupun jamur itu sendiri. Sehingga tempat budidaya jamur harus kita bersihkan dengan penyemprotan. Gunakan penyemprotan formalin pada area sekitar kumbung secara berkala.
Panen Budidaya Jamur Tiram
Pemanenan dapat dilakukan pada jamur tiram putih yang telah terlihat mekar dan membesar. Pada umumnya pada ujung-ujung jamur yang telah terlihat meruncing. Akan tetapi saat tudungnya belum pecah dan warnanya juga masih putih berseri.
Apabila masa panen lewat setengah hari saja, maka warna dari jamur tiram akan berubah menjadi kuning kecoklatan dan tudungnya pecah.
Tetapi jika sudah terlanjur terjadi, jamur akan cepat layu dan tidak akan bertahan lama. Pasalnya jarak panen pertama ke panen berikutnya berkisar 2-3 minggu dan biasanya tak lebih dari itu.
Bagaimana anda tertarik untuk membudidaya jamur tiram putih? Sebelum anda memulai menjalankan usaha budidaya jamur ini sebaiknya anda perlu memperhatikan betul proses perawatan, pembenihan hingga proses pemanenan. (R11/HR Online)