Harapanrakyat.com – Harga Cryptocurrency anjlok rupanya masih terus berlanjut sampai hari Minggu kemarin. Memang belakangan ini, mata uang digital Bitcoin cs terus mengalami naik turun. Akan tetapi tingkat perununannya lebih tajam daripada kenaikan.
Hal inilah tentu saja menjadi kabar buruk terutama penambang mata uang cryptocurrency. Terlebih untuk mereka yang membeli dalam jumlah banyak pasca peningkatan tajam beberapa waktu belakangan. Sayangnya memang mata uang digital cryptocurrency tidaklah pasti dalam kurun waktu yang panjang.
Sehingga bagi para penambang harus bersiap-siap akan kemungkinan terburuk seperti harga cryptocurrency anjlok sekarang ini. Terlebih mata uang digital tersebut memanglah bukan bersifat resmi. Maka penurunannya kian merosot tajam.
Berikut Harga Cryptocurrency Anjlok Dalam Sepekan
Kabar harga Cryptocurrency anjlok memang benar adanya. Bahkan terjadinya belum lama yakni hari Minggu kemarin. Ada banyak hal yang menyebabkan terjadinya penurunan maupun kenaikan dari mata uang digital satu ini.
Kemerosotan tersebut bahkan berlangsung pada sepekan terakhir. Harga salah satu asset crypto yakni Bitcoin saja bahkan sudah menyentuh harga 31.390 dollar AS untuk satu keping. Jika dalam rupiah, harganya adalah 448,87 juta di satu minggu belakangan.
Sedangkan untuk sekarang ini, harga bitcoin yang penambang perdagangkan pada kisaran 33.704 dollar AS per kepingnya. Harga tersebut sekitar 484.08 juta rupiah. Mengutip dari kabar pasar, harga cryptocurrency anjlok pada Bitcoin mencapai 10,5 persen banyaknya. Kisaran tersebut kepada perdagangan di waktu serupa pada hari yang lalu.
Dalam harga asset crypto dalam kapitalisasi pasar paling besar ini bahkan anjlok sampai 48 persen. Perbandingan ini kepada harga tertinggi yang pernah ia capai di 64.804 dollar AS per satu kepingnya. Nominal rupiah terbesar yang pernah crypto capai adalah 926,69 triliun.
Penurunan ini terolong cukup singkat terjadi. Pasalnya pencapaian terbesar Bitcoin ini terjadi di tanggal 14 April 2021 lalu.
China Serukan Tindakan Keras Akan Penambangan Crypto
Penyebab harga cryptocurrency anjlok rupanya sebagai dampak dari seruan tindakan keras negara China mengenai penambangan mata uang digital tersebut. Pihak China yang menyerukan hal ini adalah FSDC atau Komite Stabilitas dan Pembangunan Keuangan China.
FSDC juga menyerukan tindakan keras terhadap akivitas transaksi kripto dalam kapitalisasi paling besar ini. Menurut FSDC pihaknya harus lebih waspada serta mencari potensi dari kemungkinan resiko. Sehingga mereka akan menindak aktivitas penambangan Bitcoin. Tak hanya itu mereka juga mencegah resiko individu yang bisa saja terus ke semua masyarakat.
Ini merupakan peringatan paling keras pada asset mata uang kripto di beberapa tahun belakangan. Suasana pasar pun belakangan ini memburuk. Hal tersebut terjadi karena kekhawatiran pihak perusahaan yang dapat menjauhakn diri dari asset crypto.
Kekhawatiran ini juga terjadi di tengah paduan sura berkembang akan dampak negative dari aktivitas penambangan Cryptocurrency.
Berita mengenai anti-Bitcoin pun terus bermunculan. Sehingga layak untuk terus melakukan pemantauan. Pada Minggu lalu, Tesla pun menangguhkan pembelian akan mobil listri mereka menggunakan Bitcoin.
Masalah terkait lingkungan di aktivitas penambangan Cryptovurrency menjadi alasan utama yang produsen mobil AS ini paparkan.
Tak hanya Bitcoin, harga cryptocurrency anjlok pada asset lainnya. Misalnya saja Ethereum di kurun waktu 24 jam terakhir harganya sudah merosot sampai 11 persen. Kini harga dari Ethereum sendiri berkisar 2.089 dollar AS untuk satu kepingnya. Sementara itu, pada satu pekan terakhir, harga asset Ethereum sudah turun sampai 38,48 persen banyaknya.
Cryptocurrency Kian Turun, Waktu Tepat Untuk Beli?
Dalam satu minggi harga cryptocurrency anjlok sampai 40 persen dari bulan April lalu rupanya disebabkan hal lain. Setelah CEO Tesla yakni Elon Musk pasal perusahaan mobil listriknya tak lagi bisa transaksi dengan bitcoin, lebih dari 300 miliiar dollar AS pun hangus.
Menurut perencana keuangan yakni Andry Nugroho, membeli atau memborong Bitcoin dalam jumlah banyak bukanlah langkah bijak. Kendati harga cryptocurrency anjlok pun, membeli asset hingga berjumlah banyak ada baiknya jangan penambang lakukan.
Menurut Andry, masyarakat yang tertarik mengenai investasi cryptocurrency juga harus perhatikan mengenai manajemen keuangan. Tak hanya itu, mereka juga harus mengetahui prinsip-prinsip mengenai perencanaan di bidang keuangan.
Selain itu, Andry juga menghimbau pada masyarakat agar tak menaruh semua tabungan atau uang mereka di sebuah produk investasi. Andy menyarankan untuk simpan uang pada sejumlah prduk investasi berbeda-beda.
Investasi ini ada baiknya masyarakat lakukan secara bertahap. Misalnya saja di awal berkisar 30 sampai 50 persen. Kemudian tambahkan kisaran investasi tersebut jika pergerakan pasar sesuai investor harapkan.
Ia juga mengungkapkan investasi dalam asset crypto mempunyai sisi negative. Adapun sisi negative tersebut adalah produk dari crypto tak mempunayi underlying asset. Hal inilah yang menyebabkan harga ataupun nilai terbentuk bukan bentuk cerminan dari banyaknya asset.
Resikonya pun serupa pada pasar saham. Artinya adalah potensi kehilangan uang saat membeli asset kala harga tinggi namun tiba-tiba nilainya jadi anjlok seperti sekarang. Namun masih ada sisi positif dari investasi dalam crypto.
Yaitu peminat dan permintaannya jika sangat tinggi, harganya pun dapat mengalami kenaikan juga penurunan. Sehingga trader pun menyukainya sebab sangat dinamis pada volatilitas crypto.
Miliader Kehilangan 222 Triliun Pasca Harga Crypto Anjlok
Dampak dari harga cryptocurrency anjlok pun terjadi pada para penambang. Terlebih pada mereka yang membeli dalam jumlah tertinggi saat harganya naik kala itu. Melansir media kenamaan internasional, sudah ada 12 orang miliarder memupuk kekayaan mereka yang berasal dari perdagangn cryptocurrency.
Tetapi kini mereka sudah kehilangan sebanyak 15,5 miliar. Jika pada rupiah kehilangan mereka setara dengan 222,8 triliun banyaknya kalau pada kurs Rp. 14.374. Pasalnya kekayaan bersih mereka turun tajam dari 62,3 miliar dollar ke angka 46,8 miliar dollar.
Bitcoin kini tengah melakukan perjalanan liar. Dengan asset cryptocurrency yang jatuh sampai level 30,846 dollar. Pecundang terbesar dalam hal ini adalah pendiri perusahaan kripto. Perusahaan tersebut adalah Alameda Reseach yakni Sam Bankman Field berusia 29 tahun.
Mantan pedagan wall street yakni Bankman Fried membeli asset senilai 16,7 miliar kala puncak Bitcoin terjadi di 10 mei lalu. Akan tetapi asetnya sekarang turun ke angka 11,5 miliar pada hari Rabu sore. Seorang miliarder termuda, memiliki kekayaan bersih yang terus melonjak pasca peluncuran FTX yakni pertukaran kripto tahun 2019 silam.
Mayoritas kekayaannya berasal dari token FTX juga ekuitas. Sedangkan nilai token FTX sendiri sudah menurun sampai 37 persen banyaknya sejak 10 Mei lali.
Kembar Winkelvoss pun menumpahkan sebagian besar harta mereka. Penurunan kekayaan bersih saudara ini masing-masing menjapai 900 juta dollar dalam kurun waktu Sembilan hari belakangan. Penurunan tersebut pun berkisar sampai 24 persen dengan angka 2,9 miliar dollar.
Kendati harga cryptocurrency anjlok, penambang masih bisakah berharap kenaikan akan terjadi? Hal ini tentu saja menjadi harapan terbesar bagi para penambang kripto.