Berbaik sangka kepada Allah sudah menjadi kewajiban kita sebagai hamba-Nya yang tidak pernah luput dari dosa. Karena Allah yang mengatur semua yang akan terjadi kepada kita. Jika kita menginginkan yang terbaik, berarti kita juga harus berprasangka kepada Allah yang baik-baik.
Bukankah Allah itu juga sesuai dengan prasangka hamba-Nya? Jika anda berdoa meminta yang baik dan khawatir apakah doa itu akan Allah Ta’alla kabulkan atau tidak, kuncinya selain memanjatkan doa tersebut anda juga harus yakin bahwa Allah akan mengabulkannya. Ingat, kita hanya pelaku atau pemain utama dari skenario yang sudah Allah tuliskan di Lauhul Mahfudz.
Tidak ada yang bisa kita lakukan demi bisa mengubahnya jika itu sudah menjadi ketentuan bagi-Nya. Akan tetapi, ketahuilah hanya kekuatan doa.
Doa yang kedahsyatannya mampu memecah langit dan sampai kepada Allah Ta’alla, kunci mengenai perkara jodoh, maut, dan rezeki.
baca juga: Mukjizat Nabi Sulaiman Mengajarkan Tidak Ada yang Mustahil Bagi Allah
Mengapa Harus Berbaik Sangka Kepada Allah Ta’alla?
Ketika Allah sudah menentukan yang terbaik untuk hamba-Nya, bukan tidak mungkin jika hamba tersebut tidak suka, marah, ataupun merasa tak cocok sehingga menyalahkan Allah dalam hal ini.
Berprasangka baik atau husnudzon juga merupakan amal kebaikan. Pastinya Allah juga mempunyai tujuan lain yang bisa menjadi pembelajaran untuk kita, mengapa kita harus husnudzan selalu kepada semua ketentuan-Nya.
Apa sih tujuannya kok semua umat muslim harus berprasangka baik kepada Allah SWT? Tujuannya jelas ada banyak. Salah satunya adalah Allah itu lebih mengetahui apa yang terbaik untuk kita, meskipun terkadang hal yang demikian itu disampaikan dengan melalui orang tua, teman, ataupun yang lainnya.
Bukan hanya itu saja pastinya, tetapi Allah itu lebih sayang kepada kita daripada pacar kita ataupun yang lainnya. Allah ada di mana dan kapanpun kita membutuhkan.
baca juga: Hikmah Sabar dan Tawakal, Dicintai Allah serta Mendapatkan Surga-Nya
Macam-macam Bentuk Husnudzan Kepada Allah
Perlu anda ketahui bahwa berbaik sangka kepada Allah terbagi menjadi beberapa macam. Husnuzon dalam ketaatan, nikmat, ujian, dan husnuzon ketika melihat ciptaan Allah SWT. Bagaimana penjelasannya? Mari kita kupas tuntas bersama.
baca juga: Pengertian Isra Miraj Mengajarkan Tidak Ada yang Mustahil Bagi Allah
Husnudzan Dalam Ketaatan Kepada Allah Ta’alla
Sudah seharusnya berbaik sangka kepada Allah dalam ketaatan ini menjadi hal utama yang harus tertanam dalam diri, perasaan, pikiran, dan hati manusia.
Walaupun demikian, terkadang hati manusia itu masih belum bisa merasakan adanya kebenaran mengenai peraturan Allah dan dalam pikirannya juga melihat adanya hal lain yang lebih baik berdasarkan pemikiran manusia.
Sebagai seorang muslim yang baik seharusnya kita bisa mengamalkan adanya arti “Sami’na wa Atho’na” yang artinya “Kami mendengarkan perintah-Mu wahai Allah dan kami juga taat melaksanakannya”.
Sudah pasti apapun yang Allah turunkan kepada kita ada hikmah yang bisa kita jadikan pelajaran pada akhirnya. Bukan hanya berupa nikmat saja, tetapi juga cobaan ataupun ujian yang akan memberikan penjelasan bahwa Allah tempat kita bergantung yang sesungguhnya.
Baik Sangka Terhadap Nikmat Allah Rabb Seluruh Alam
Apakah masih terdapat keraguan jika Allah adalah pengatur rezeki umat manusia, meskipun tugas tersebut dipasarkan kepada Malaikat Jibril? Jika memang masih ada, sungguh perlu melakukan dan mengucapkan istighfar, lantas rezeki yang selama ini anda dapatkan dari mana jika memang bukan dari Allah.
Nikmat yang Allah berikan kepada manusia itu tidak melulu tentang harta yang berlimpah. Akan tetapi juga nikmat sehat, sempat, dan waktu luang yang kebanyakan justru kurang kita syukuri bahkan kita juga lupa untuk mensyukurinya. Setiap nikmat yang Allah berikan pastinya ada maksud dan tujuan tertentu.
Sebagai contohnya, mengapa Allah memberikan kepada anda rezeki yang cukup. Cukup untuk makan, biaya sekolah, dan biaya kehidupan lainnya. Padahal sejujurnya anda mempunyai keinginan menjadi orang yang kaya seperti tetangga.
Tidak mengapa jika anda bersyukur berarti anda juga sudah berbaik sangka kepada Allah. Pasalnya, bisa saja jika anda kaya malah kurang melakukan sedekah dan memiliki sifat yang tidak baik kepada sesama yakni sombong. Naudzubillahi Mindzalik.
Berprasangka Baik Kepada Ciptaan-Nya
Apapun yang sudah Allah ciptakan di dunia ini pastinya sudah memiliki tujuan tertentu. Tidak ada yang mustahil di dunia ini itulah yang perlu anda lakukan dalam berbaik sangka kepada Allah. Hal ini juga bisa anda lihat dalam lingkungan sekitar anda yang penuh dengan penghormatan kepada Sang Khaliq.
Berhusnudzon Dalam Menghadapi Ujian Allah
Untuk berbaik sangka kepada Allah dalam menghadapi ujian terkadang menjadi tantangan besar. Biasanya, justru kebanyakan dari kita itu menggerutu ketika sedang tertimpa musibah dalam kehidupan. Seringkali kita jumpa para anak muda yang mengatakan “Salah apa aku pada-Mu ya Allah”.
Hal ini biasanya kita jumpai ketika si remaja sedang putus dari kekasihnya. Mengapa Allah memberikan cobaan tersebut? Terdapat banyak kemungkinan sebenarnya. Kemungkinan yang pertama, Islam tidak menghalalkan hubungan yang dinamakan pacaran.
Kedua jarak terhadap Tuhannya justru semakin jauh sehingga dia lupa taat. Jadi, wajar saja jika Allah memberikan teguran berupa hubungannya yang putus.
Akan tetapi, pastinya bukan cuma itu saja, masih ada ujian atau cobaan lain yang Allah berikan. Itu semua juga mempunyai maksud dan tujuan. Namun tetap ingatlah karena sesudah kesusahan itu pasti ada kemudahan.
Semoga penjelasan tersebut menjadikan kita lebih paham dan mudah untuk mengamalkan amalan baik berupa berbaik sangka kepada Allah SWT. (Muhafid/R6/HR-Online)