Soyuz MS-17 kembali ke Bumi setelah meluncur pada 14 Oktober 2020. Misi ini sebagai tanda pemakaian pertama kalinya dari rencana penerbangan ultrafast atau dua orbit wahana Soyuz. Dalam ekspedisi ini mengantarkan tiga awak ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. Kru International Space Station (ISS) dari NASA Kathleen Robbins, tersenyum dan melambaikan tangan setelah mendarat di Bumi menggunakan kapsul Soyuz MS-17.
Dalam misi ini terdiri atas kapten wahana antariksa Rusia dan teknisi masing-masing, dari Rusia (Roscosmos) dan Amerika Serikat (NASA). Soyuz memiliki ruang untuk beberapa ilmu pengetahuan termasuk salah satu eksperimen ESA yang paling lama berjalan.
Baca Juga: Badai Luar Angkasa Terdeteksi untuk Pertama Kali di Kutub Utara
Bertebaran di sekitar Stasiun Luar Angkasa Internasional kantong oranye ini mengumpulkan informasi tentang tingkat radiasi menggunakan alat Dosimeter. Eksperimen ini juga telah memantau tingkat radiasi sejak tahun 2009 silam.
Soyuz MS-17 Kembali ke Bumi dengan Membawa Tiga Kru ISS
Melansir Spaceflight Insider, kapsul Soyuz MS-17 telah mendarat di area terpencil kawasan Kazakhstan pada hari Sabtu, 17 April 2021. Kapsul ini membawa tiga kru International Space Station (ISS). Ketiga Kru tersebut adalah Kathleen Robbins dari NASA dan dua astronot Roscosmos, Sergey Ryzhikov dan Sergey Kud-Sverchkov.
Pada rencana awal kosmonaut Nikolai Chub terpilih sebagai teknisi penerbangan 2, menunggu keputusan apakah NASA akan membeli kursi untuk terbang di Soyuz. Bulan Mei 2020, NASA membeli kursi di Soyuz dan menempatkan antariksawan Kathleen Robbins pada posisi itu dengan awak yang mengganti, yakni Mark T. Vande Hei.
Awalnya kosmonaut Anatoly Ivanishin dan Ivan Vagner terpilih sebagai komandan dan teknisi penerbangan 1. Namun pada Februari 2020 kedua kosmonot tersebut harus terbang pada misi Soyuz MS-16 karena ada masalah kesehatan pada komandannya.
Baca Juga: Astronot Muslim di Luar Angkasa Hadapi Tantangan Ibadah dengan Unik
Karena adanya pandemi Covid-19, Roscosmos menerapkan dua kosmonot sebagai penjagaan agar penerbangan bisa berjalan tanpa terlambat. Belum ada kepastian apakah NASA akan berencana menambahkan antariksawan mereka ke awak penjagaan atau tidak.
Mesin Pesawat Soyuz MS-17 menembak untuk pembakaran di orbit
Perusahaan luar angkasa Rusia Roscosmos menjelaskan bahwa mesin pesawat Soyuz MS-17 Rusia, beroperasi untuk melakukan pembakaran di orbit. Dalam pesawat itu membawa kru astronot Sergey Ryzhikov dan Sergey Cod Sverchkov serta astronot Amerika, Kathleen Robbins.
Untuk melakukan pengoperasian, pengorbitan dengan 3 kru melangsungkan pembakaran selama 4,5 menit. Pesawat ini terlepas dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) sekitar pukul 04:34 waktu Moskow. Lain sisi, kelompok udara pencarian dan penyelamatan telah meninggalkan Wilayah Militer Pusat Rusia. Mereka menuju lokasi pendaratan, yang mana Soyuz MS-17 kembali ke Bumi dan akan mendarat di Kazakhstan.
Untuk memastikan upaya pencarian dan penyelamatan selama pendaratan, tim melibatkan beberapa helikopter dan pesawat. Setidaknya 12 helikopter Mi-8MTV5-1 penerbangan tentara Rusia, dan dua pesawat angkut An-12 dan An-26 dari Distrik Militer Pusat lepas landas dari bandara Jizkazgan, Bikonur dan Karaganda. Area penyelamatan terkonsentrasi sekitar 147 kilometer tenggara Jizkazgan.
Dalam tim pencarian ini juga lengkap dengan peralatan, penyelamat, dan juga tim medis. Mengenai lokasi pasti dari pendaratan akan ditentukan oleh kru An-26. Selain itu, tim penyelamat darat telah diberi perintah ke area pendaratan utama dan alternatif. Hal ini bertujuan agar Soyuz MS-17 kembali ke Bumi dengan keselamatan yang terjamin.
Pecahkan Rekor, Perjalanan Ke Luar Angkasa Hanya 3 Jam
Seorang astronot Amerika Serikat dan dua kosmonot Rusia, memecahkan rekor waktu tempuh ke luar angkasa hanya 3 jam. Kapsul Soyuz MS-17 meluncur dari Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan pada pukul 10:45 pagi waktu setempat. Setelah tiga jam lebih tiga menit, kapsul Soyuz MS-17 berlabuh di ISS dengan selamat setelah dua kali orbit Bumi.
Sebelum menggunakan penguat kecil untuk navigasi, pesawat luar angkasa wajib mencocokkan kecepatan serta ketinggian stasiun luar angkasa. Kondisi yang tidak menguntungkan pun pernah terjadi dalam misi Demo-2, yakni dalam peluncuran awak terakhir menuju ISS memerlukan waktu sehari penuh untuk berlabuh di ISS setelah peluncuran.
Dalam perjalanan terbaru ini, bukan hanya lebih cepat dari misi sebelumnya, tapi juga dari misi kargo apapun. Kapsul Soyuz ini akan tetap terpasang di International Space Station hingga 21 Oktober. Kapsul ini akan dipakai astronot dari NASA, Chris Cassidy. Lalu, juga kosmonot dari Rusia, Anatoly Ivanishin serta Ivan. Mereka akan membawa Soyuz MS-17 kembali ke Bumi. (R10/HR Online)