Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Setahun pandemi Covid-19 menjadi tantangan terberat bagi para pelaku produksi industri rumah tangga (PIRT) di Kota Banjar, Jawa Barat, untuk bisa tetap bertahan. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang terpaksa memilih ‘gulung tikar’.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, dr. Andi Bastian, melalui Kasi. Kesling dan Kesehatan Olahraga, Rusyono menyebutkan, berdasarkan survei dalam beberapa hari terakhir ini, dampak pandemi bagi pelaku industri rumah tangga terasa sangat besar.
“Kebetulan dalam beberapa hari terakhir ini kita sedang melakukan pengecekan ke lapangan, dan dapat data sekitar 15 industri rumah tangga yang masih ada. Kita targetkan pendataan 150 PIRT dalam satu tahun ini,” kata Rusyono, Selasa (06/04/2021).
Baca Juga : Positif Covid-19 Kota Banjar Kian Meningkat, DPRD Soroti Tim Satgas
Ia juga mengatakan, di Dusun Randegan, Desa Raharja, Kecamatan Pataruman saja, terdapat 14 industri rumah tangga yang tercatat di Dinas Kesehatan Kota Banjar.
Namun hingga hari ini, dari jumlah sebanyak itu hanya menyisakan tiga PIRT saja yang masih aktif memproduksi olahan makanan.
Saat pandemi ini, para produsen olahan pangan rata-rata mengeluhkan terjadinya penurunan omset. Selain itu, permohonan pembuatan perizinan produksi pangan rumah tangga juga relatif menurun.
“Untuk pengajuan pembuatan perizinan juga jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Setahun pandemi Covid-19, jumlah pengajuan relatif menurun,” pungkas Rusyono. (Sandi/R3/HR-Online)