Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),– Selain masalah kesehatan dan banyak korban berjatuhan akibat Covid-19, masalah baru muncul pada masa pandemi saat ini. Sampah masker dan sarung tangan jadi ancaman lingkungan Laut Pangandaran.
Penggunaan masker sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19. Para ahli menganggap masker medis yang merupakan masker sekali pakai efektif dalam mencegah tertular Covid-19.
Masalahnya dengan penggunaan masker sekali pakai, berarti sampah baru bagi lingkungan. Karena masker yang baru sekali dipakai kemudian akan dibuang.
Masalah yang sama juga terjadi pada sarung tangan. Sampah dari masker dan sarung tangan ini menjadi ancaman baru bagi lingkungan, terutama bagi perairan Pangandaran.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pangandaran Suheryana mengatakan, Kementerian Kesehatan pada tahun 2019 saja melaporkan dalam satu hari terdapat 265 ton limbah medis.
“Setelah pandemi Covid-19 limbah medis meningkat hingga 30 persen, termasuk di dalamnya masker dan sarung tangan,” ujar Suheryana, Jumat (16/4/2021).
Data dari Kementerian Kesehatan tersebut, lanjut Suheryana, juga didukung oleh Kelompok Lingkungan Oceans Asia. Kelompok ini melaporkan lebih dari 1,5 miliar limbah masker dan sarung tangan dibuang ke laut.
“Sementara data produksi masker tahun 2020 sekitar 52 miliar masker secara global. Jika dihitung, imbas dari pandemi Covid-19 ini sekitar 6.200 ton sampah masker dan sarung tangan masuk dan mencemari laut,” jelasnya.
Suheryana menegaskan, penanganan Covid-19 membawa dampak pada lingkungan laut. Karena peningkatan limbah masker dan sarung tangan bisa mencemari lautan.
“Karena itu masyarakat harus punya kesadaran membuang sampah pada tempatnya,” katanya.
Dengan masyarakat membuang sampah pada tempatnya, maka pencemaran laut Pangandaran bisa terkontrol dan terkendali.
“Kami berencana dalam waktu dekat ini akan koordinasi dengan berbagai pihak terkait agar sampah masker dan sarung tangan tidak jadi masalah baru saat pandemi Covid-19 ini,” tandasnya. (Ceng2/R7/HR-Online)
Editor: Ndu