Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),- Seorang lansia di Manonjaya, Tasikmalaya, Jawa Barat, ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tubuhnya menggantung di sebuah saung sawah.
Diduga lansia yang diketahui bernama Amud (65), warga Ciherang, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya itu bunuh diri menggunakan tali tambang.
Mayat pertama kali ditemukan oleh warga saat hendak pergi ke sawah yang lokasinya berada di Kampung Lemburgawir, Desa Kamulyan, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (09/04/2021).
Peristiwa tersebut membuat geger warga. Menurut warga setempat, korban merupakan warga Cibeureum. Namun sudah lama menetap di Kampung Lemburgawir tempat lansia tersebut mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Duloh, warga yang pertama kali menemukan mayat lansia tersebut mengatakan, awalnya ia tidak menyangka kalau yang tergantung di saung sawah itu manusia.
“Saat sedang menuju ke sawah, saya melewati saung dan melihat ada orang menggantung. Awalnya saya mengira itu boneka pak, tetapi setelah saya dekati ternyata orang gantung diri,” ungkapnya.
Pada saat itu Duloh langsung berteriak dan memberitahukan hal tersebut kepada warga yang berada sekitar sawah. Kemudian melaporkannya kepada Ketua RT setempat. Setelah itu Ketua RT menghubungi Polsek Manonjaya.
Baca Juga : Korban Rumah Roboh di Tasikmalaya Dapat Bantuan dari Wagub Jabar
Hasil Olah TKP Polisi Tak Temukan Tanda Penganiayaan
Sementara itu, Kapolsek Manonjaya, Iptu. Aam Muharam membenarkan adanya laporan sesosok mayat lansia di Manonjaya Tasikmalaya yang tergantung di saung tengah sawah menggunakan tali tambang.
“Saat ada laporan dari warga, kami langsung mendatangi tempat kejadian perkara bersama INAFIS Polres Tasikmalaya Kota, dan tim medis Puskesmas Manonjaya,” kata Aam.
Hasil dari olah TKP, lanjut Aam, petugas tidak menemukan barang atau yang lainnya yang mengarah pada penganiayaan tindakan kekerasan. Petugas hanya menemukan tali tambang yang mengikat ke tiang saung, kemudian ke leher korban. Sedangkan, sepatu korban ada di bawahnya.
“Hasil pemeriksaan bersama dengan Puskesmas tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan atau pun luka-luka pada tubuhnya. Pada celana korban ada bekas cairan yang keluar dari kemaluan,” terangnya.
Aam menambahkan, petugas tidak melakukan otopsi terhadap mayat tersebut, karena anak korban sudah menerima kejadian itu sebagai takdir.
“Anaknya atau pihak keluarga menolak untuk otopsi dengan menulis surat pernyataan di atas materai. Selanjutnya korban langsung dimakamkan oleh pihak keluarganya,” jelas Kapolsek Manonjaya, Iptu. Aam Muharam. (Apip/R3/HR-Online)
Editor : Eva Latifah