Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Salah seorang Ketua RW di Kota Banjar, Jawa Barat, mengeluh lantaran kuota bantuan sosial tunai atau BST bagi warganya kini berkurang.
Adalah Dadang Iskandar, Ketua RW 19 lingkungan Pamongkoran Kelurahan Banjar ini mengeluhkan adanya pengurangan jatah penerima bantuan sosial tunai dari Kementerian Sosial.
Dadang Iskandar, mengatakan, dampak pengurangan penerima bantuan tersebut menyebabkan sejumlah warga yang ada di lingkunganya tidak lagi terdata sebagai penerima bantuan sosial tunai (BST) tahap 3 dan tahap 4.
Menurutnya, terkait pengurangan kuota bantuan tersebut tidaklah menjadi persoalan.
Namun yang menjadi problem dari dampak pengurangan penerima tersebut yaitu warga yang seharusnya berhak mendapatkan menjadi tidak terdata.
“Bagi kami tak masalah dengan pengurangan kuota bantuan BST ini. Tapi yang jadi problem itu ketika yang tidak terdampak pengurangan bantuan adalah orang yang memang harus dibantu,” kata Dadang kepada wartawan, Rabu (14/4/2021).
Baca Juga: Ngabuburit Hari Pertama Puasa saat Pandemi di Kota Banjar Sepi
Pihaknya berharap ada kejelasan dari Dinas terkait adanya pengurangan penerima bantuan sosial tersebut biar tidak ada kesalahpahaman di tengah masyarakat.
Selain itu, juga untuk mengurangi dan meminimalisir anggapan kurang baik yang timbul di masyarakat kepada petugas RT/RW di setiap lingkungan.
“Kan yang jadi jelek di masyarakat bukan pemerintah, tapi RT/RW, dan seolah-olah dengan kejadian ini kami beradu dengan warganya sendiri,” ujar Dadang.
Dinsos Banjar: Kuota BST Bukan Berkurang, Tapi Sedang Perbaikan Data
Terpisah Kepala Bidang Pemberdayaan dan Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial P3A Kota Banjar, Ina Rosnidar, mengatakan, sebetulnya yang terjadi saat ini bukan pengurangan penerima bantuan, tapi sinkronisasi perbaikan data penerima oleh Kemensos.
Perbaikan data penerima itu berlaku secara nasional untuk seluruh program bantuan baik bantuan sosial tunai (BST), Program Keluarga Harapan (PKH) maupun program bantuan pangan non tunai (BPNT).
“Jelasnya dari Kemensos lagi perbaikan seluruh data penerima bantuan secara nasional. Jadi kami hanya menerima data dari pusat,” kata Ina.
Lebih lanjut ia menyebutkan, untuk perubahan data penerima bantuan sosial tunai (BST) sendiri ada pengurangan jumlah penerima sekitar 1000 lebih.
“Jadi dari sebelumnya 9 ribu kouta BST itu, kini menjadi 8 ribu penerima saja,” katanya.
Kemudian untuk program bantuan pangan non tunai BPNT juga sama ada pengurangan sekitar 1000 lebih penerima bantuan dan khusus untuk program BST kemungkinan bulan April ini menjadi yang terakhir.
“Untuk program BST dari awal memang hanya sampai bulan April dan informasinya untuk program ini juga sudah tidak ada perpanjangan lagi,” jelasnya. (Muhlisin/R8/HR Online)