Hikmah Perang Badar sudah seharusnya menjadi pengetahuan wajib untuk kita, terutma umat muslim. Apalagi Perang Badar sendiri merupakan salah satu Perang untuk mempertahankan ajaran dan juga perluasan agama islam.
Seharusnya kita bersyukur hidup pada zaman islam yang sudah terang benderang ini, peperangan sudah tidak ada, pembunuhan bayi, penyiksaaan karena memeluk islam juga sudah tidak ada. Alhamdulillah.
Berbeda dengan masa Nabi Muhammad SAW dahulu, yang mana saat kelahirannya saja Mekkah sudah di serang pasukan bergajah. Harus dakwah secara sembunyi-sembunyi terlebih dahulu, yang terkadang saja masih ada yang mencaci makinya.
Perang ini juga termasuk dalam perang pertama yang dipimpinan Rasulullah Muhammad SAW. beliau harus memadukan upaya lahiriah dan juga batiniyah secara sempurna pada pertempuran ini. Berbagai macam jenis strategi yang sekiranya menguntungkan bagi umat muslim telah dilakukan oleh Baginda Nabi SAW.
Baca juga: Kisah Khalid bin Walid ‘Pedang Allah’ Ahli Berperang Tapi Tidak Sombong
Namun, meskipun demikian, tidak akan ada hikmah perang Badar apabila, orang-orang muslim mampu mengalahkan pasukan Quraisy yang jumlahnya berlipat ganda dari pasukan muslim. Karena Baginda Nabi mempunyai rasa bahwa usaha kita tidak akan cukup untuk dapat memenangkan semua ini, kita juga harus memohon keridhaan dari Allah SWT.
Kemudian beliau berdoa dengan air mata yang bercucuran dan juga tangan yang menengadah gemetaran. Karena hanya doalah yang mampu menjadi senjata paling ampuh dan mujarab bagi orang-orang mukmin. Allah maha mengabulkan doa, meskipun pasukan muslim lebih sedikit, atas izin Allah Muhammad SAW dan pasukannya menang. Maa Syaa Allah.
Beberapa Hikmah Perang Badar yang Perlu untuk Diketahui
Badar adalah perang yang terjadi pada 17 Ramadhan 2 Hijriyah. Untuk pasukan umat muslim sendiri terdiri dari 300an orang dengan 70 unta dan juga 2 kuda. Sedangkan untuk kaum Quraisy membawa kurang lebih 1000 orang dengan jumlah Unta 700 dan juga 300 kuda.
Akan tetapi justeru 70 orang meninggal dan juga 70 orang ditawan dari kaum Quraisy. Kaum muslimin sendiri mengalami duka sebanyak 14 orang yang meninggal dari 300an orang tersebut.
Meluruskan dan Juga Membaguskan Niat
Nyatanya tanpa niat semua amalan itu tidak akan berkah. Seperti halnya dalam Hikmah Perang Badar ini, Allah Ta’alla telah menjanjikan dua hal yakni perang yang menghasilkan kemenangan atau harta. Padahal pada saat itu juga, Baginda Nabi dan bala tentaranya tidak ingin ada peperangan. Siapa sih yang nggak takut untuk perang?
Baca juga: Sejarah Perang Badar, Kemenangan Besar Umat Islam Melawan Kafir
Tapi mau bagaimana lagi, itu sudah menjadi perintah dan ketetapan Allah. Selain itu juga, perang tersebut juga merupakan hal yang benar guna mempertahankan ajaran islam. Karena Nabi Muhammad percaya bahwa pertolongan Allah itu ada, meskipun dengan pasukan yang sedikit Beliau tetap berani maju melawan pasukan Quraisy.
Nah, karena mereka percaya dengan semua ketentuan yang akan terjadi kepadanya adalah termasuk Qadha dan juga Qadharnya Allah, maka kemenangan untuk kaum muslimin. Hal itu juga mampu meninggikan derajat para kaum muslimin.
Menomorsatukan Allah Dari Segala Hal Kepentingan Lain
Pada kenyataanya manusia itu seringkali bergantung pada hal yang lain daripada Allah yang sudah menciptakannya. Dalam perang Badar tersebut Baginda Nabi MuhammadSAW setiap mendapat masalah selalu menunaikan shalat 2 rakaat.
Dalam peristiwa tersebut, yang menjadikan kaum Muslimin menang adalah doa mereka yang kuat yang dibarengi dengan usaha yang gigih. Karena usaha tanpa doa itu adalah sebuah kesombongan, sedang doa tanpa usaha adalah suatu hal yang mustahil.
Baca juga: Sejarah Perang Pattimura, Perjuangan Rakyat Maluku Melawan Penjajah
Perlu anda ketahui bahwa sebelum perang tersebut terjadi, Baginda Nabi Muhammad SAW dan para sahabat sudah mengetahui siapa saja yang akan mati. Namun, pada malam 17 Ramadhan tersebut Rasulullah Muhammadselalu bermunajat kepada Allah dan merayu-Nya. Setelah selesai berdoa, kemudian Uswatun khasanah kita tersebut memberikan kabar gembira. Bahwa kekuatan yang paling ampuh adalah Doa.
Maka, hikmah Perang Badar yang dapat kita ambil adalah, jangan pernah sekalipun anda meremehkan kekuatan doa. Karena ia ia lebih ampuh dari segala-galanya. Buktikan saja sendiri, karena pada zaman Nabi sudah banyak testimoni yang berhasil.
Jangan Merasa Cukup dengan Semua Amal yang Sudah Dikerjakan
Sifat yang sudah melekat pada diri manusia cepat merasa puas dan mudah sombong setelah melakukan satu amal kebaikan. Mereka juga menganggap bahwa amalan yang sudah ia lakukan itu sudah menggunung. Apalagi saat mereka melihat bahwa amalan yang sudah mereka lakukan adalah sia-sia. Nyatanya hal tersebut dapat membuat orang tersebut menjadi malas.
Meskipun perang ini terjadi pada bulan Ramadhan dan juga amal kebaikan Baginda Nabi sudah banyak, beliau tetap menjadi pemimpin dalam perang yang terjadi di bukit Badar ini. Hal ini karena Rasulullah tidak puas dengan semua amal kebaikan yang udah beliau lakukan.
Maka, hikmah Perang Badar yang kita dapatkan dari peristiwa ini adalah jangan puas dengan semua malan yang sudah kita lakukan. Karena belum tentu apa yang sudah kita kerjakan itu akan diterima oleh Allah SWT.
Nah, beberapa hikmah perang Badar semoga dapat menambah ilmu dan juga wawasan tentang agama islam. Semoga juga dapat menambahkan keimanan kita kepada Allah SWT. (R10/HR-Online)