Berita Pangandaran (harapanrakyat.com),- Petugas BRI Unit Padaherang, Kabupaten Pangandaran mengaku kewalahan diserbu para penerima BPUM (Bantuan Produktif Usaha Mikro) yang ingin mencairkan dana bantuan Rp 1,2 Juta.
Selain penerima BPUM, banyak juga nasabah yang ingin mencairkan dana PIP (Program Indonesia Pintar).
Menjelang Idul Fitri, para penerima bantuan tersebut mendatangi Bank BRI untuk mencairkan bantuan. Bank BRI Padaherang memang sudah menjadwalkan pencairan bagi para penerima bantuan tersebut.
Para penerima bantuan tersebut diminta meninggalkan nomor HP, jika sudah giliran pencairan pihak Bank akan menghubungi mereka. Meskipun demikian, masih banyak masyarakat yang datang dan tetap menimbulkan kerumunan.
Kepala BRI Unit Padaherang Ujang Sofyan mengatakan, proses pencairan BPUM untuk wilayah Padaherang sudah dijadwal. Namun apabila ada warga yang datang menanyakan pencairan, para petugas berusaha melayani meskipun ada keterbatasan personil.
“Sudah dijadwal, sebelumnya warga penerima BPUM ini mengisi formulir dan meninggalkan nomor handphone. Sekitar 20 sampai 30 orang kita layani setiap hari. Bagaimana situasi di kantor. Saat ini bersamaan juga dengan pencairan PIP, banyak anak-anak yang datang, terus terang susah juga untuk diatur,” kata Ujang Sofyan, Jumat (23/4/2021).
Lebih lanjut Ujang Sofyan menambahkan, untuk pencairan PIP apabila dilakukan secara kolektif, pihaknya akan merasa terbantu dan pencairan pun bisa lebih mudah.
“Pertanggungjawaban BRI hanya ke sekolah saja. Masalah bantuan itu sampai atau tidak ke siswa itu terserah bukan kewenangan Bank. Tapi tetap harus mengikuti aturan dengan terlebih dulu melengkapi persyaratan,” katanya.
Pelayanan Nasabah BRI Unit Padaherang Pangandaran Menumpuk
Ujang Sofyan mengakui pelayanan nasabah biasa di Unit Padaherang sudah menumpuk. Apalagi saat ini ditambah dengan pelayanan pencairan BPUM dan PIP.
“Kita lebih ekstra apalagi SDM petugas terbatas, ada yang sakit ya kita saling mengisi saja yang penting pelayanan jalan,” jelas Ujang Sofyan.
Terkait protokol kesehatan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polsek dan Koramil. Terutama untuk pengaturan jaga jarak atau physical distancing.
“Tetapi kalau banyak yang datang kita imbau untuk tidak berkerumun. Mereka datang, masa harus diusir? Kita berikan imbauan saja dan memasang tali rafia sebagai pembatas,” katanya.
Menurut Ujang Sofyan, masyarakat masih takut uang bantuan yang mereka terima hilang jika tidak segera dicairkan.
“Jadi banyak yang tergesa-gesa mendatangi Bank. Padahal kalau di kota cukup menggunakan aplikasi dan tidak banyak berkerumun di Bank,” ungkapnya.
Ujang Sofyan mengaku sadar kebutuhan masyarakat menjelang hari raya Idul Fitri. Apalagi memang target pelayanan pencairan BPUM berakhir sampai Juni. Apabila tidak dicairkan maka akan dikembalikan lagi. Bank hanya sebagai penyalur dan memastikan penerima bantuan sudah mengisi formulir dan melampirkan persyaratannya saat pencairan dana bantuan.
“Setelah cair nanti tidak ada pengecekan dan pengawasan dari pihak Bank. Terserah mau dipakai buat modal atau yang lainnya, itu di luar kewenangan kita,” ujar Ujang Sofyan.
Penerima Bantuan Warga yang Membutuhkan
Dirinya berharap masyarakat yang mendapatkan bantuan benar-benar warga yang membutuhkan. Jangan sampai pelaku usaha yang banyak modal mendapatkan bantuan, sementara yang benar-benar membutuhkan tidak mendapatkan.
“Kami teratur dan terjadwal satu bulan membaginya biar enak. Pelayanan terbatas apalagi pandemi, Satgas Covid-19 juga mengimbau prokes harus diterapkan,” jelasnya.
Ujang Sofyan menegaskan, pihaknya hanya sebagai pelaksana. Ia pun terus mengimbau agar prokes dilaksanakan. Sementara berkumpulnya massa itu akibat dari program bantuan yang disalurkan.
“Tapi saya berharap semua apapun program namanya, yang penting nyaman terhadap masyarakat, juga nyaman bagi petugas,” pungkasnya.
Sementara Udin salah satu penerima BPUM asal Desa Sindangwangi mengatakan, dirinya sudah koordinasi dengan pihak Bank dan juga mengisi formulir persyaratan sebelum ada panggilan dari pihak Bank.
“Kalau saya sebelumnya koordinasi dulu sama pihak Bank, baru kalau dipanggil datang ke Bank jadi tidak terlalu lama menunggu,”pungkasnya. (Madlani/R7/HR-Online)