Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– Nini Sunirah, seorang nenek renta warga Dusun Cacaban, RT 05, RW 05, Desa Tanjungsari, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat tinggal di rumah tidak layak huni (rutilahu).
Rumah Sunirah hanya berdinding anyaman bambu yang bolong di beberapa tempat. Sunirah menghalanginya dengan kain agar udara dingin tidak masuk ke dalam rumahnya.
Bukan itu saja, rumahnya juga tidak dipasang listrik. Sehingga jika malam, kondisi rumah Sunirah gelap gulita. Terkadang ia menggeser genting agar cahaya bisa masuk ke rumahnya.
Kondisinya yang memprihatinkan membuat para tetangga Sunirah simpati. Urusan makan, banyak tetangganya yang membantunya. Ada juga yang patungan untuk membeli kabel listrik agar rumah Sunirah bisa diterangi listrik.
Kohar, kepala Dusun Cacaban mengatakan, Sunirah tidak memiliki KTP, sehingga tidak bisa didaftarkan sebagai penerima bantuan dari pemerintah.
“Saat ini untuk menerima bantuan dari pemerintah harus jelas identitasnya. Tapi kami juga selalu mengusahakan Nini Sunirah bisa mendapat bantuan. Tapi itupun terbatas, karena tidak ada identitas sehingga kami kesulitan mendaftarkannya sebagai penerima bantuan,” ungkap Kohar kepada HR Online, Rabu (21/4/2021).
Menurut Kohar, rumah yang saat ini ditempati Sunirah juga merupakan hasil gotong royong warga. Meski begitu, karena sudah lama, rumah Sunirah kini terlihat memprihatinkan.
“Masalah listrik juga kami usahakan, pernah nyolok ke tetangga pakai kabel, sayangnya listriknya gak kuat, perlu kabel yang besar,” jelas Kohar.
Nini Sunirah Tak Menerima Bantuan dari Pemerintah
Kohar menuturkan, Sunirah tadinya merupakan warga Dusun Cacaban, Desa Tanjungsari, lalu menikah dengan warga dari lain desa.
“Akhirnya kembali lagi ke sini (Dusun Cacaban) tapi tanpa membawa identitas, tidak ada KTP, tidak membawa surat pindah. Kami juga bingung bagaimana mengusahakan Nini Sunirah punya KTP agar bisa mendapat bantuan dari pemerintah,” katanya.
Karena tanpa identitas tersebut, lanjut Kohar, rumah tidak layak huni yang ditempati Sunirah juga tidak bisa diajukan dalam program bantuan rutilahu.
“Kalau dari kami, selalu kami usahakan dapat bantuan. Kadang tetangga yang mendapat bantuan dari pemerintah menyisihkan sebagian bantuan tersebut untuk Nini Sunirah,” katanya.
Sementara itu, dari informasi yang didapat HR Online, Sunirah juga sakit-sakitan. Kematian anaknya membuat Sunirah sering berbicara sendiri di rumahnya yang gelap gulita. (R7/HR-Online)
Editor: Ndu