Calon planet layak huni harus mempunyai kriteria khusus, yakni jarak dari bintang. Di mana air bisa berada pada permukaan planet yang mengorbit.
Zona layak huni juga lebih dikenal dengan sebutan zona Goldilocks. Jadi, kondisinya tidak terlalu dingin atau panas seumur hidup.
Penemuan Calon Planet Layak Huni
Hingga saat ini ada banyak planet berbatu yang terdeteksi dengan ukuran mirip Bumi. Planet mempunyai titik yang mendukung adanya kehidupan.
Melansir dari exoplanets.nasa.gov, Jupiter tampaknya berpotensi kecil untuk menawarkan kondisi layak huni. Bila menggunakan Bumi sebagai ukurannya, maka telah terdeteksi orbit bintang katai merah.
Merupakan planet seukuran Bumi dengan orbit lebar pada sekitar bintang seperti Matahari. Namun untuk mendeteksi lebih jauh masih sulit.
Planet ekstrasurya yang bisa dihuni mempunyai gaya dominan dalam sistem planet manapun. Zona layak huni yang mampu menampung planet untuk menopang kehidupan lebih luas. Kebanyakan bintangnya lebih panas.
Baca Juga: Suara Pertama Planet Mars dari Rover Penjelajah, Berisi Tiupan Angin
Jenis yang paling umum terdapat di galaksi Bima Sakti adalah katai merah. Katai merah lebih redup dan kecil. Setelah melakukan penelitian, mempunyai zona layak huni karena lebih rapat seperti sistem.
Calon planet layak huni katai merah relatif sempit. Posisinya dekat dengan bintang, terpapar radiasi sinar X, serta ultraviolet tingkat ekstrem. Panas bisa mencapai ratusan ribu lebih kuat daripada sinar yang diterima Bumi dari matahari.
Jika di Bumi, maka ada kehidupan di mana-mana. Ada air cair serta perburuan kehidupan. Adanya iklim di area sekitar bintang mengakibatkan planet mempunyai air di permukaannya.
Bumi menjadi fokus studi mengenai kelayakan huni. Hal ini karena planet ini merupakan satu-satunya dunia yang berpenghuni.
Namun para ilmuwan terus berupaya mencari zona layak huni baru untuk berevolusi. Kemungkinan ada peluang untuk menampung kehidupan yang lebih baik daripada di planet Bumi.
Suar yang cenderung meletus dari katai merah mempunyai frekuensi dari permukaannya. Hal ini akan membantu mensterilkan planet terdekat yang mengorbit.
Kehidupan di Bumi telah dipelihara oleh matahari lebih dari 4 miliar tahun. Bintang yang kurang bercahaya dan dingin disebut katai oranye.
Para ilmuwan menganggap bahwa katai oranye mempunyai potensi lebih baik sebagai calon planet layak huni. Namun, bintang bisa terbakar selama miliaran tahun. Rentang waktu yang luas ini akan menjadi evolusi biologis.
Baca Juga: Penemuan Planet TOI-561 b, Eksoplanet Paling Tua dan Berbatu
Exoplanet yang Berpotensi Dihuni
Para peneliti mencari exoplanet layak huni. Mereka menyelidiki Kepler Object of Interest Exoplanet Archive pada 4.500 sistem planet.
Kehidupan yang kompleks memerlukan waktu sekitar 3,5 miliar tahun untuk berada di Bumi. Kata Oranye berpeluang sebagai planet layak huni untuk mengembangkan kehidupan. Selain itu, membutuhkan keanekaragaman hayati juga.
Sebenarnya, matahari bukan jenis bintang terbaik yang bisa menampung planet untuk kehidupan di atasnya. Para peneliti mempunyai spekulasi jika titik kehidupan planet berusia antara 5 hingga 8 miliar tahun.
Dukungan kehidupan untuk sebuah calon planet layak huni harus mempunyai ukuran dan massa yang baik. Biasanya, planet yang lebih besar dari Bumi sekitar 10% akan memiliki daratan luas.
Kemudian untuk planet yang massanya 1,5 kali dari Bumi, bisa mempertahankan panas interior. Ketentuan tersebut akan menjaga medan magnet tetap aktif. Selain itu, inti tetap cair juga terjaga.
Zona tropis yang lebih luas mempunyai suhu 5 derajat Celcius. Keadaan yang lebih hangat dari Bumi dan mempunyai keanekaragaman hayati.
Akan tetapi, bila calon planet layak huni lebih luas dari Bumi, maka perlu memperbanyak kelembaban. Jika tidak, maka bisa memperluas gurun. Apabila ada planet dengan luas daratan sama dengan Bumi dan benua-benuanya lebih kecil, maka akan layak huni.
Hasil Tangkapan Planet Layak Huni
Para ilmuwan telah mengidentifikasi planet yang berpotensi adanya kehidupan. Ada sekitar 24 planet dengan kriteria layak huni. Keseluruhan planet tersebut mempunyai jarak lebih dari 100 tahun cahaya dari Bumi.
Pesawat NASA belum bisa mengambil gambar dengan kualitas tinggi. Karena jarak jangkauan pesawat ruang angkasa Transiting Exoplanet Survey Satellite terlalu jauh.
Namun pesawat luar angkasa yang akan datang mampu menjelaskan calon planet layak huni. Misalnya saja dengan Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA, observatorium luar angkasa LUVIOR NASA, serta teleskop luar angkasa PLATO Badan Antariksa Eropa. (R10/HR Online)
Editor: Jujang