Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),- Awal mula 93 napi Lapas Kelas IIB Tasikmalaya, Jawa Barat, positif Covid-19 dari salah seorang napi yang melaporkan ke Klinik di Lapas karena kehilangan penciuman.
Kemudian, petugas Lapas Kelas IIB Tasikmalaya melakukan rapid test terhadap napi warga binaan tersebut, dan hasilnya reaktif.
Selanjutnya, pihak Lapas melakukan swab test terhadap ratusan warga binaan secara massal. Ketika keluar hasilnya, puluhan napi terkonfirmasi positif covid-19.
Kepala Lapas Kelas IIB Tasikmalaya, Davy Bartian mengatakan, pada saat kejadian, awalnya ada seorang warga binaan yang melapor ke Klinik Lapas. Napi tersebut mengeluhkan sempat kehilangan penciuman.
“Kami merasa khawatir karena penghuni Lapas Tasikmalaya ini cukup banyak. Jangan sampai teman sekamar warga binaan tersebut terpapar Covid-19. Pada saat itu kami langsung berkoordinasi dengan Dinkes Kota Tasikmalaya untuk melakukan test swab massal,” terang Davy, Senin (05/04/2021).
Semua warga binaan Lapas Kelas IIB Tasikmalaya pun langsung mengikuti swab test massal yang berlangsung Sabtu 8 Maret 2021. Kemudian, pada hari Jumat 2 April 2021 hasilnya keluar dan sebanyak 93 napi terkonfirmasi positif Covid-19.
“Sejak menerima laporan hasil dari Dinas Kesehatan, selanjutnya kami melakukan langkah-langkah evakuasi. Karena jumlah 93 orang guru itu tersebar dalam beberapa kamar, walaupun mereka tanpa gejala atau masuk OTG (Orang Tanpa Gejala),” paparnya.
Baca Juga : 93 Napi di Lapas Tasikmalaya Positif Covid-19, Kemungkinan Bertambah
Sterilisasi Ruangan Lapas Tasikmalaya
Setelah diketahui 93 napi terkonfirmasi positif Covid-19, lanjut Davy, pihaknya langsung melakukan sterilisasi ruangan dengan penyemprotan disinfektan. Sedangkan, untuk pengawasan dan pemberian obat-obatan, pihak Lapas bekerja sama dengan Dinkes Kota Tasikmalaya.
“Kami juga terus melaporkan langkah-langkah pelaksanaan penanganan Covid-19 di Lapas Kelas IIB Tasikmalaya ini kepada pimpinan kami. Karena kami melakukan penanganan ini sudah sesuai dengan prosedur. Kami melakukan penyekatan, juga membentuk satgas Covid-19,” katanya.
Tim Satgas Covid-19 Lapas Tasikmalaya bergerak untuk memantau, mengevaluasi, dan melakukan pengawasan secara maksimal.
Davy menghimbau kepada seluruh petugas untuk melakukan protokol kesehatan yang sangat ketat. Baik petugas Lapas sendiri maupun keluarga warga binaan yang akan membesuk.
Selain itu, untuk sementara ini pihaknya juga membatasi kegiatan pembinaan yang sifatnya berkerumun. Semuanya harus isolasi mandiri selama 14 hari kedepan sampai dengan swab test kedua nanti. Baik napi yang terpapar maupun yang tidak. (Apip/R3/HR-Online)
Editor : Eva Latifah