Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Vaksinasi pelayan publik, Pemerintah Kota Banjar, Jawa Barat, menyiapkan 1.500 vaksin untuk pedagang pasar di Kota Banjar. Rencananya pelaksanaan vaksinasinya akan berlangsung di Graha Banjar Idaman (GBI).
Hal itu disampaikan Walikota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih, usai penerimaan vaksin di halaman Kantor Dinas Kesehatan Kota Banjar, Jumat (19/03/2021).
Ade Uu mengatakan, pihak pemerintah akan segera melakukan percepatan pelaksanaan vaksinasi sektor pelayan publik untuk pelaku ekonomi pedagang pasar.
“Hari ini kita menerima 10 ribu dosis vaksin untuk 5 ribu sasaran, dan untuk pedagang pasar kita siapkan 1.500 vaksin,” terangnya.
Lebih lanjut Ade Uu menyampaikan, percepatan vaksinasi untuk para pedagang pasar karena para pelaku ekonomi termasuk sektor pelayan publik. Aktivitasnya yang tinggi sehingga perlu dilakukan percepatan sebagai antisipasi pencegahan pada sektor ekonomi.
Adapun untuk waktu pelaksanaan vaksinasi pedagang pasar tersebut, nantinya pihak Dinas Kesehatan yang akan mempersiapkan teknis pelaksanaan lapangannya.
Baca Juga : Vaksinasi Gelombang Kedua, Pedagang Pasar Kota Banjar Belum Divaksin
“Untuk teknisnya nanti dari Dinkes yang mengatur. Rencananya akan kita tempatkan di gedung GBI,” kata Ade Uu Sukaesih.
Vaksinasi 1.006 Pedagang Pasar di Kota Banjar
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Banjar, dr. Andi Bastian mengatakan, sampai saat ini data pedagang pasar yang sudah masuk menjadi target sasaran vaksinasi ada sebanyak 1.006 orang.
Rinciannya, untuk pedagang Pasar Banjar sebanyak 869 orang, pedagang Pasar Caplek Desa Waringinsari 28 orang. Kemudian, pedagang yang ada di pertokoan Pasar Langensari sebanyak 109 orang. Sedangkan, untuk pedagang Pasar Langkap sementara ini datanya belum masuk.
“Kami sudah siapkan tim vaksinatornya, dan kuota 1.500 dosis itu baru untuk pedagang pasar. Rencana hari Senin mendatang pelaksanaan vaksinasi pelayan publik sektor pedagang pasar sudah mulai berjalan,” terang dr. Andi Bastian.
Ia juga menjelaskan, target sasaran vaksinasi sektor pelayan publik sebanyak 12 ribu orang. Dari jumlah target sebanyak itu, yang sudah menerima penyuntikan vaksin Sinovac dosis pertama sekitar 2.994 orang.
Sedangkan, yang sudah mengikuti penyuntikan dosis kedua baru sekitar 861 target sasaran. Jadi masih ada sekitar 2 ribu lebih sektor pelayan publik yang belum menerima penyuntikan vaksin dosis kedua.
“Untuk penyuntikan dosis kedua memang sedikit lama, karena ada jarak interval waktu selama 14 hari dari pemberian dosis pertama. Jadi kami pun harus melaksanakan sesuai prosedur itu,” jelas dr. Andi Bastian. (Muhlisin/R3/HR-Online)