Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Sejumlah pedagang di Pasar Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat, menolak mengikuti pelaksanaan vaksinasi pemberian dosis pertama Vaksin Sinovac penangkal virus Corona.
Bahkan, salah seorang pedagang pakaian yang menolak, Asih, sempat diberikan edukasi dan penjelasan oleh tim Satgas serta petugas dari Dinas Kesehatan Kota Banjar, tentang keamanan vaksin. Namun, Asih tetap bersikukuh menolak untuk menerima suntik vaksin.
Ia memilih untuk tidak mengikuti vaksinasi dengan berdalih bahwa orang yang sudah suntik vaksin masih bisa terpapar virus Corona. Selain itu, menolak tidak ikut vaksin juga menjadi haknya.
“Bukan saya tidak mematuhi anjuran pemerintah. Tapi katanya orang yang sudah suntik vaksin juga kan masih bisa terpapar. Makanya saya memilih untuk tidak ikut vaksinasi,” kata Asih, saat mendapatkan edukasi dari petugas, Kamis (25/03/2021).
Walikota Banjar Tegaskan yang Menolak Ada Sanksi
Menanggapi adanya sejumlah pedagang Pasar Banjar yang menolak vaksinasi tersebut, Walikota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih, didampingi tim Satgas Covid-19, menyampaikan sikap tegas bahwa, pemerintah sesuai regulasi yang ada bisa memberikan sanksi kepada warga yang menolak vaksin.
Pemberian sanksi tersebut akan pemerintah lakukan dengan cara pemberian sanksi administrasi berupa mencabut kepesertaan warga dalam program bantuan sosial dari pemerintah. Baik bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah.
“Bagi yang menolak nanti akan dikenakan sanksi sesuai dengan regulasi yang ada,” katanya.
Baca Juga: Vaksinasi Pelayan Publik Kota Banjar, 1.500 Vaksin untuk Pedagang Pasar
Ade Uu juga mengingatkan kepada warga masyarakat untuk mentaati anjuran dari pemerintah, agar bersama-sama melakukan upaya pencegahan. Salah satunya dengan mengikuti pelaksanaan vaksinasi.
Apalagi para pelaku ekonomi seperti pedagang pasar mobilitasnya tergolong cukup tinggi, dan masuk kategori kelompok yang paling rentan terpapar virus Corona.
“Semua warga masyarakat wajib untuk divaksin. Pemerintah tidak akan mengorbankan masyarakatnya dengan suntik vaksin, tapi ini ikhtiar kita bersama dalam melakukan pencegahan,” tandas Walikota Banjar, Ade Uu Sukaesih.
529 Pedagang Pasar Banjar Ikut Vaksinasi
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (KUKMP) Kota Banjar, Edi Herdianto, mengatakan, pada pelaksanaan vaksinasi hari pertama untuk sektor pedagang pasar ini, terdapat 529 pedagang yang sudah menerima penyuntikan dosis pertama vaksin Sinovac.
Dari 529 pedagang pasar yang menerima penyuntikan vaksin dosis pertama tersebut, rinciannya untuk pedagang yang mengikuti vaksinasi di Pos 1 ada 202 orang. Kemudian, Pos 2 Aula UPTD Pasar Banjar 127 orang, Pos 3 ada 100 orang, dan Pos 4 sebanyak 100 orang.
“Untuk hari ini ada 529 yang sudah menerima vaksin dosis pertama. Besok akan kami lanjutkan lagi, karena sesuai jadwal berlangsung selama dua hari,” terangnya.
Namun demikian, Edi mengakui bahwa pada pelaksanaan vaksinasi hari pertama ini, masih terdapat sejumlah pedagang Pasar Banjar yang tidak mau terima suntik vaksin dengan berbagai alasan.
Untuk itu, pihaknya akan menggencarkan edukasi dan memberikan pemahaman lebih lanjut tentang manfaat dari vaksinasi. Serta mengenai pencegahan virus Corona kepada para pedagang dan warga masyarakat.
“Memang ada sejumlah pedagang Pasar Banjar yang tidak mau terima suntik vaksin. Itu karena kurang pemahaman saja. Nanti akan kami berikan edukasi lagi,” pungkas Edi (Muhlisin/R3/HR-Online)