Perseverance aktifkan sensor angin setelah melakukan pendaratan ke planet Merah. NASA telah mengirimkan berbagai wahana dan rover untuk menjalankan misi luar angkasa. Terbaru adalah sebuah misi Perseverance yang ingin mengetahui mengenai kondisi alam yang ada di planet Mars tersebut.
Tak jarang, keberhasilan misi-misi yang berasal dari para ilmuwan di seluruh dunia menunjukkan informasi terbaru untuk dunia sains. Salah satunya adalah misi rover Perseverance yang mengungkap tentang kondisi cuaca Mars.
Baca Juga: Misi Perseverance ke Mars Dengan Hal Menarik, Apa Saja?
Memulai Misi, Perseverance Aktifkan Sensor Angin
Setelah melakukan pendaratan ke permukaan planet Mars tanggal 18 Februari lalu, rover Perseverance milik NASA melancarkan misinya.
Penjelajahan tersebut melaju dengan metode pemeriksaan tujuh alat sains serta berbagai macam subsistemnya. Misalnya, yang belum lama mereka lakukan adalah mengaktifkan sensor angin.
Sensor ini merupakan bagian dari instrumen stasiun milik wahana Perseverance yang juga dapat kita kenal dengan sebutan MEDA atau Mars Environmental Dynamics Analyzer.
Mengutip Space.com, Perseverance aktifkan sensor tersebut akan bekerja sebagai pemantau suhu udara Mars, kelembaban udara, debu, radiasi, dan juga angin pada tempat pendaratan.
Pendaratan telah mereka lakukan pada area kawah Jazero. Kawah yang mempunyai lebar sekitar 45 kilometer pada permukaan tanah Mars serta menyimpan danau yang sangat dalam, bahkan delta yang ada pada masa silam.
Misi Perseverance ke Planet Mars
Misi yang sebenarnya mereka lakukan adalah Perseverance sebagai misi utama dalam perjalanan penjelajahan luar angkasa ke planet Mars dengan robot atau rover berteknologi canggih.
Mereka akan mencari dan menyelidiki bagaimana kondisi lingkungan Mars dan juga mengetahui apakah mars memiliki tanda kehidupan mikroorganisme.
Kemudian saat wahana Perseverance aktifkan sensor angin tersebut juga bertujuan untuk membantu pengambilan sampel lalu menyimpannya. Selanjutnya, untuk akhirnya akan mereka bawa kembali ke Bumi.
Akan tetapi, misi utama tersebut tak lantas mereka lakukan, meskipun rover telah mendarat dengan sempurna. Misi yang akan mereka lakukan pertama kali adalah mencari sebuah wilayah atau area yang tepat untuk lokasi penerbangan helikopter kecil yang bernama Ingenuity agar bisa lepas landas.
Baca Juga: Helikopter Mars Ingenuity NASA Kontak Bumi, Jadi Heli Pertama di Mars
Helikopter tersebut akan jalankan penerbangan dan melakukan jelajah pada langit planet Mars. Sementara itu, penerbangan helikopter tersebut nantinya akan tercatat sebagai penerbangan pertama yang ada dalam ruang angkasa, khususnya planet Mars.
Helikopter kecil tersebut akan melakukan penjelajahan pada wilayah udara Mars yang telah dirancang untuk pembukaan eksplorasi baru.
Penerbangan tersebut kemungkinan akan mereka lakukan saat musim semi tahun ini. Pengambilan sampel akan mereka lakukan mulai musim panas.
Helikopter Ingenuity
Penjelajah yang baru milik NASA melalui misi Perseverance yang aktifkan sensor angin ini membawa sebuah helikopter kecil. Sebuah wahana untuk menjelajahi udara Mars.
Jenis helikopter yang sengaja dirancang untuk misi luar angkasa ini memiliki berat tubuh sekitar 1,8 gram dengan badan persegi menyerupai kotak tisu.
Kemudian, helikopter ini merupakan instrumen penjelajah eksperimental yang NASA lakukan. Bahkan ilmuwan mengunjungi penerbangan pertama kali helikopter tersebut dalam demonstrasi teknologi yang ada di luar Bumi.
Tujuannya adalah untuk menunjukkan mengenai penerbangan dengan lapisan udara atau atmosfer yang tipis dan berbeda dengan kondisi lapisan atmosfer Bumi.
Kemudian, setelah Perseverance aktifkan sensor angin dan menemukan lokasi untuk lepas landas, penjelajah akan merencanakan penerbangan uji coba tersebut yang berlangsung selama 31 hari.
Dalam proses membawa helikopter, penjelajah Perseverance meletakkannya pada bagian bawah perut dengan penutup yang melindunginya dari serpihan saat melakukan pendaratan.
Baca Juga: Badai Luar Angkasa Terdeteksi untuk Pertama Kali di Kutub Utara
Ingenuity adalah sebuah helikopter mini yang dilengkapi dengan teknologi canggih. Dalam menjalankan misinya, Ingenuity akan berkomunikasi dua arah dari Bumi.
Kecanggihan sistem yang Ingenuity miliki seperti kemampuannya untuk membuat keputusan tersendiri pada planet Mars yang berdasarkan dengan parameter ilmuwan.
Parameter tersebut telah ilmuwan tetapkan terlebih dahulu sebelum helikopter menjadi ‘penumpang gelap’ Perseverance ke planet Mars.
Saat Perseverance aktifkan sensor angin dan mengetahui lokasi mana yang tepat untuk Ingenuity melakukan lepas landas, maka helikopter mini itu akan segera menjelajah planet Mars dalam melakukan demonstrasi pertamanya. Selain itu, juga bisa dengan mudah untuk melakukan komunikasi dengan para ahli yang ada di Bumi.