Penyebab gizi buruk pada anak bisa terjadi akibat banyak faktor. Apalagi orang yang mengalami kondisi ini adalah anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Karena itu penting segera mengatasi problem gizi buruk untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia.
Indonesia termasuk negara berkembang yang masih terus berjuang melawan problem gizi buruk. Hingga hari ini saja, jumlah penderita gizi buruk kita masih cukup tinggi.
Yang semakin membuat kita prihatin, sebagian besar kasus problem ini justru terjadi pada anak-anak. Begitu juga para ibu hamil juga masih harus kita turunkan kasus problem gizi dan angka kematiannya yang masih relatif tinggi.
Ada banyak faktor yang menjadi penyebab gizi buruk. Bahkan masalah gizi ini masih tetap tinggi sehingga membutuhkan perhatian serius. Asupan gizi yang rendah akan berdampak luas dalam perkembangannya ke depan.
Faktor Penyebab Gizi Buruk
Pada dasarnya terdapat beberapa faktor yang menjadi sebab anak-anak menderita gizi buruk paling banyak terjadi dalam masyarakat kita. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan buruknya asupan gizi tersebut antara lain sebagai berikut.
Baca Juga : Tangani Gizi Buruk, Pangandaran Masuk 9 Besar Kompetisi Inovasi Tingkat Provinsi
Sanitasi
Sanitasi yang buruk juga masih banyak kita jumpai dalam lingkungan sekitar kita. Faktor ini juga menjadi penyebab gizi buruk. Tentu kondisi seperti ini akan mengganggu dan mencemari bahan makanan yang memiliki sanitasi kurang baik.
Ekonomi
Masalah ekonomi menjadi faktor utama banyaknya keluarga di tanah air yang menderita gizi buruk. Penghasilan yang tak mencukupi serta mahalnya bahan pangan membuat banyak orang tua kesulitan memenuhi kebutuhan gizi anak-anak mereka.
Pendidikan
Tingkat pendidikan yang rendah membuat banyak orang tua tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak mereka.
Kurangnya informasi mengenai pemberian gizi yang cukup untuk anak-anak mereka membuat banyak orang tua di berbagai daerah cenderung tidak peduli dan tentunya bisa menjadi penyebab gizi buruk.
Baca Juga : Mitos Seputar Kesehatan Anak yang Tak Perlu Lagi Dipercaya
Perilaku Orang Tua
Masih ini juga berkaitan dengan poin pendidikan sebelumnya. Banyak orang tua yang merasa paling benar sehingga tidak membutuhkan bimbingan dari para ahli gizi maupun medis.
Meskipun bukan merupakan penyebab gizi buruk secara langsung, perilaku para orang tua yang seperti ini tentu sangat tidak baik untuk kesehatan gizi anak-anak mereka.
Cara Mengatasi Gizi Buruk
Demi mencegah semakin meningkatnya gizi buruk pada anak-anak ini maka perlu kita melakukan langkah-langkah yang tepat dalam menanganinya. Berikut ini beberapa cara untuk menurunkan angka gizi buruk masyarakat kita.
Asupan Makanan Bergizi
Untuk mencegah terjadinya gizi buruk, maka para ibu seharusnya mendapat bekal ilmu tentang pemberian gizi kepada anak dan juga dirinya sendiri.
Seorang ibu harus mengonsumsi makanan bergizi untuk dirinya terlebih dahulu. Hal ini penting agar bayi yang terkandung dalam rahim tetap berada dalam kondisi yang sehat.
Baca Juga : Manfaat Jus Jambu Biji Merah Bagi Kesehatan, Khususnya untuk Anak-anak
Memeriksa Kandungan
Para orang tua juga seharusnya wajib melakukan cek rutin untuk mengontrol perkembangan kondisi kehamilannya. Dengan demikian, para orang tua bisa mengambil tindakan sedini mungkin jika terdapat masalah pada janin ataupun pada kondisi ibu hamil.
ASI dan MPASI
ASI eksklusif menjadi asupan utama untuk bayi. Para ahli gizi tidak menganjurkan pemberian susu formula kepada bayi karena pada dasarnya kebutuhan utama bayi adalah ASI.
Setelah menginjak usia lebih dari 6 bulan, maka bayi sudah bisa mendapat asupan makanan lain. MPASI atau makanan pendamping ASI juga harus mengandung zat besi serta protein yang baik untuk gizi dan perkembangan bayi.
Periksa Berat dan Tinggi Badan Anak
Untuk mengenal penyebab gizi buruk dan mengetahui baik atau tidaknya asupan gizi pada bayi, orang tua bisa menimbang berat badan maupun mengukur tinggi badan bayinya.
Orang tua bisa membawa bayinya ke puskesmas ataupun rumah sakit untuk mengetahui kondisi anak.
Proses pemeriksaan berat badan dan tinggi badan ini harus rutin Anda lakukan. Dengan demikian orang tua bisa mengambil langkah sedini mungkin untuk menolong bayinya.
Pada umumnya, bayi yang kekurangan gizi akan menunjukkan gejala-gejala pada usia tiga bulan. Oleh sebab itu, pemeriksaan rutin di Rumah Sakit atau Puskesmas bisa mencegah terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan.
Dengan demikian, orang tua tidak perlu merasa khawatir lagi, karena bayi pun tetap berada dalam kondisi yang sehat.
Itulah informasi singkat tentang penyebab gizi buruk dan solusinya yang bisa kita lakukan. Dengan mengetahui tanda problem asupan nutrisi sejak dini tentunya kita bisa mengambil langkah tepat untuk mencegah dan mengatasinya. (R11/HR-Online/Editor : Eva Latifah)